Inggris: Tentara Cadangan Rusia Berperang dengan Sekop karena Kekurangan Amunisi

Senin, 06 Maret 2023 - 10:59 WIB
loading...
Inggris: Tentara Cadangan...
Inggris sebut tentara cadangan Rusia menggunakan sekop saat berperang di Ukraina karena kekurangan amunisi. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara cadangan Rusia menggunakan sekop untuk pertempuran di Ukraina karena kekurangan amunisi.

Dalam pembaruan intelijennya, kementerian itu mengatakan bahwa pasukan cadangan Moskow hanya dipersenjatai dengan senjata api dan sekop saat diperintahkan menyerang posisi militer Ukraina sejak akhir Februari lalu.

Sekop yang dijadikan senjata itu dikenal sebagai MPL-50. Alat tersebut dirancang pada 1869 dan tidak banyak berubah.

“Sifat mematikan dari alat entrenching MPL-50 edisi standar secara khusus dimitologi di Rusia," kata kementerian itu, seperti dikutip BBC, Senin (6/3/2023).



"Penggunaan sekop yang terus berlanjut sebagai senjata menyoroti pertempuran brutal dan berteknologi rendah yang menjadi ciri sebagian besar perang," ujar kementerian tersebut.

Kementerian itu mengatakan pasukan cadangan Rusia diberi penjelasan dengan baik, secara fisik maupun psikologis, terkait penggunaan MPL-50.

"Bukti terbaru menunjukkan peningkatan pertempuran jarak dekat di Ukraina," imbuh pembaruan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris.

"Ini mungkin akibat dari komando Rusia yang terus bersikeras melakukan tindakan ofensif yang sebagian besar terdiri dari infanteri yang diturunkan, dengan dukungan yang lebih sedikit dari tembakan artileri karena Rusia kekurangan amunisi," papar kementerian tersebut.

Klaim Kementerian Pertahanan Inggris itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kementerian itu juga tidak memberikan informasi di mana pertempuran dengan peralatan sekop itu terjadi.

Militer Rusia belum berkomentar atas klaim tersebut.

Apakah Stok Senjata Rusia Menipis?


Sementara itu pasukan Rusia telah mendapatkan keuntungan di medan perang kota Bakhmut. Itu menurut penilaian lembaga think tankInstitute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Amerika Serikat.



Bakhmut telah menyaksikan pertempuran berbulan-bulan saat Rusia mencoba menguasai kota tersebut, tempat tinggal sekitar 4.000 warga sipil.

Merebut kota Bakhmut akan menjadi keberhasilan medan perang langka dalam beberapa bulan terakhir untuk Rusia, tetapi nilai strategis kota telah dipertanyakan.

ISW mengatakan keunggulan posisi Rusia dapat memungkinkan "gerakan berbalik" di kota.

Tujuan dari gerakan berbalik atau memutar adalah untuk memaksa musuh meninggalkan posisi pertahanan yang telah disiapkan, dan berbeda dari tujuan pengepungan, yaitu untuk menjebak dan menghancurkan pasukan musuh.

"Rusia mungkin bermaksud untuk mengepung pasukan Ukraina di Bakhmut, tetapi komando Ukraina telah memberi isyarat bahwa mereka kemungkinan akan mundur daripada mengambil risiko pengepungan," kata ISW.

Namun, militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak berniat mundur dari Bakhmut.

Pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengakui bahwa pasukan Rusia masih berusaha mengepung kota itu, tetapi mengatakan lebih dari 100 serangan telah digagalkan di wilayah timur Donbas dalam 24 jam terakhir.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)