Setelah Frank Hoogerbeets Heboh Ramal Gempa Besar Dunia, Pakar Irak Beri Cara Baru Prediksi Gempa
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Dunia kewalahan oleh gambar rumah-rumah yang hancur, panggilan untuk bantuan dari bawah puing-puing, dan korban selamat yang berduka setelah dua gempa dahsyat melanda wilayah yang membentang di Turki dan Suriah.
Kini orang-orang di Timur Tengah dan di tempat lain dunia meninjau kembali pertanyaan lama: Apakah ada cara hingga gempa bumi bisa kita prediksi?
Salih M Awadh, seorang akademisi Irak yang telah mempelajari efek gravitasi planet-planet di lempeng tektonik bumi, percaya kemungkinan gempa besar dapat diprediksi.
Dia pun ingin mengembangkan sistem peringatan dini global untuk gempa bumi.
Penelitian Awadh mendapat perhatian baru bulan ini setelah kontroversi meletus atas klaim di media sosial bahwa seorang ahli gempa Belanda telah secara akurat memprediksi gempa yang menghancurkan Turki selatan dan Suriah barat laut pada 6 Februari 2023.
Tiga hari sebelum dua gempa berkekuatan 7,8 dan 7,5 Skala Richter (SR) melanda, Frank Hoogerbeets men-tweet bahwa "cepat atau lambat" akan ada gempa berkekuatan sekitar 7,5 SR di wilayah Selatan-Tengah Turki, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Setelah gempa tersebut benar-benar terjadi, tweet tersebut menjadi viral di penjuru dunia. Kabar itu pun membuat gempar netizen global.
Hoogerbeets, yang menyebut dirinya "penggemar" gempa bumi, mendasarkan prediksi itu pada kesejajaran planet-planet di tata surya.
Para seismolog membantah gagasan itu, tetapi kontroversi atas prediksi terbaru Hoogerbeets menarik perhatian ke makalah yang lebih tua tentang topik tersebut oleh Awadh, yang diterbitkan dalam “Journal of Coastal Conservation” pada Maret 2021.
Kini orang-orang di Timur Tengah dan di tempat lain dunia meninjau kembali pertanyaan lama: Apakah ada cara hingga gempa bumi bisa kita prediksi?
Salih M Awadh, seorang akademisi Irak yang telah mempelajari efek gravitasi planet-planet di lempeng tektonik bumi, percaya kemungkinan gempa besar dapat diprediksi.
Dia pun ingin mengembangkan sistem peringatan dini global untuk gempa bumi.
Penelitian Awadh mendapat perhatian baru bulan ini setelah kontroversi meletus atas klaim di media sosial bahwa seorang ahli gempa Belanda telah secara akurat memprediksi gempa yang menghancurkan Turki selatan dan Suriah barat laut pada 6 Februari 2023.
Baca Juga
Tiga hari sebelum dua gempa berkekuatan 7,8 dan 7,5 Skala Richter (SR) melanda, Frank Hoogerbeets men-tweet bahwa "cepat atau lambat" akan ada gempa berkekuatan sekitar 7,5 SR di wilayah Selatan-Tengah Turki, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Setelah gempa tersebut benar-benar terjadi, tweet tersebut menjadi viral di penjuru dunia. Kabar itu pun membuat gempar netizen global.
Hoogerbeets, yang menyebut dirinya "penggemar" gempa bumi, mendasarkan prediksi itu pada kesejajaran planet-planet di tata surya.
Para seismolog membantah gagasan itu, tetapi kontroversi atas prediksi terbaru Hoogerbeets menarik perhatian ke makalah yang lebih tua tentang topik tersebut oleh Awadh, yang diterbitkan dalam “Journal of Coastal Conservation” pada Maret 2021.