Pemberontakan Taiping, Ambisi Hong Xiuquan yang Mengaku Adik Yesus untuk Menguasai China
loading...
A
A
A
Gerakan besar tersebut menarik perhatian dinasti Qing dan menjadikan mereka sebagai ancaman. Pada 1851, Hong mendeklarasikan gerakannya sebagai negara baru bernama Taiping Tianguo.
Pertempuran pertama antara dinasti Qing dan Taiping pun terjadi. Menariknya, tentara Taiping berhasil menang. Momentum besar terjadi saat mereka merebut kota Yuezhou, Hankou, Changsha, hingga Nanjing yang dijadikan ibukota pada 1853.
Pada puncaknya, Taiping berhasil menguasai sepertiga dari jantung China dan sangat berambisi untuk menggulingkan Qing.
Dalam keberlanjutannya, gerakan Hong ini mulai menarik perhatian negara Barat. Akan tetapi, mereka justru berbuat sebaliknya. Barat justru membantu dinasti Qing untuk merebut kembali apa yang telah ditaklukan Taiping.
Pada Mei 1864, Hong Xiuquan ditemukan tewas. Dia diyakini telah diracun, meski belum jelas apakah karena bunuh diri atau memang dibunuh. Setelahnya Nanjing terus dikepung dan jatuh dalam beberapa bulan.
Pasca penaklukan, pemberontak Taiping dibantai. Putra Hong yang menjadi penerus juga turut dieksekusi. Perkiraannya cukup bervariasi, namun diyakini bahwa ada 20 hingga 70 juta nyawa yang melayang akibat konflik tersebut.
Pertempuran pertama antara dinasti Qing dan Taiping pun terjadi. Menariknya, tentara Taiping berhasil menang. Momentum besar terjadi saat mereka merebut kota Yuezhou, Hankou, Changsha, hingga Nanjing yang dijadikan ibukota pada 1853.
Pada puncaknya, Taiping berhasil menguasai sepertiga dari jantung China dan sangat berambisi untuk menggulingkan Qing.
Dalam keberlanjutannya, gerakan Hong ini mulai menarik perhatian negara Barat. Akan tetapi, mereka justru berbuat sebaliknya. Barat justru membantu dinasti Qing untuk merebut kembali apa yang telah ditaklukan Taiping.
Pada Mei 1864, Hong Xiuquan ditemukan tewas. Dia diyakini telah diracun, meski belum jelas apakah karena bunuh diri atau memang dibunuh. Setelahnya Nanjing terus dikepung dan jatuh dalam beberapa bulan.
Pasca penaklukan, pemberontak Taiping dibantai. Putra Hong yang menjadi penerus juga turut dieksekusi. Perkiraannya cukup bervariasi, namun diyakini bahwa ada 20 hingga 70 juta nyawa yang melayang akibat konflik tersebut.
(ian)