Pertama di Dunia, China Uji Teknologi Rudal Serangan Luar Angkasa Hantu
loading...
A
A
A
BEIJING - Insinyur militer China mengembangkan metode berbasis luar angkasa dari sistem pertahanan rudal canggih yang luar biasa.
Menurut laporan media lokal, taktik tersebut belum diuji dalam kehidupan nyata. Para ilmuwan memperingatkan hal itu dapat menyebabkan perang nuklir yang tidak disengaja.
Dalam simulasi komputer, para peneliti Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) meluncurkan rudal balistik ke luar angkasa.
Rudal itu kemudian melepaskan tiga pesawat luar angkasa kecil hingga jauh di atas atmosfer bumi.
Pesawat luar angkasa ini kemudian mengirim sinyal palsu kembali ke radar peringatan rudal berbasis darat, menipu mereka dengan berpikir ada lebih banyak rudal masuk menyerang.
Stasiun radar menanggapi dengan meluncurkan rudal-rudal pencegat ke arah rudal musuh yang ternyata tidak ada.
Makalah penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Electronics and Information Technology berbahasa Mandarin awal bulan ini, South China Morning Post melaporkan pada Senin (20/2/2023).
Tim ilmuwan mengatakan mereka merancang pesawat luar angkasa mereka untuk menipu beberapa stasiun radar sekaligus, dengan beroperasi dalam batas kesalahan situs ini.
Menurut laporan media lokal, taktik tersebut belum diuji dalam kehidupan nyata. Para ilmuwan memperingatkan hal itu dapat menyebabkan perang nuklir yang tidak disengaja.
Dalam simulasi komputer, para peneliti Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) meluncurkan rudal balistik ke luar angkasa.
Rudal itu kemudian melepaskan tiga pesawat luar angkasa kecil hingga jauh di atas atmosfer bumi.
Pesawat luar angkasa ini kemudian mengirim sinyal palsu kembali ke radar peringatan rudal berbasis darat, menipu mereka dengan berpikir ada lebih banyak rudal masuk menyerang.
Stasiun radar menanggapi dengan meluncurkan rudal-rudal pencegat ke arah rudal musuh yang ternyata tidak ada.
Makalah penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Electronics and Information Technology berbahasa Mandarin awal bulan ini, South China Morning Post melaporkan pada Senin (20/2/2023).
Tim ilmuwan mengatakan mereka merancang pesawat luar angkasa mereka untuk menipu beberapa stasiun radar sekaligus, dengan beroperasi dalam batas kesalahan situs ini.