Kabur dari Kandang, Macan Tutul Peliharaan Mengamuk di Islamabad
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Seekor macan tutul peliharaan melarikan diri dari sebuah rumah di ibu kota Pakistan , Islamabad. Hewan buas itu berkeliaran di jalanan selama berjam-jam, sebelum ditembak dengan panah penenang, kata pejabat satwa liar, Jumat (17/2/2023).
Dalam video yang diposting ke media sosial dari perjalanan enam jam, kucing jantan muda itu nampak menyelinap di antara mobil sebelum menabrak seorang pria dan melompati pagar taman.
"Menurut penyelidikan awal kami, itu adalah hewan peliharaan dan tidak liar sama sekali. Tapi, dia ketakutan dan terus mengaum," kata Tariq Bangash, direktur Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, kepada AFP.
Macan tutul yang berkeliaran di Islamabad melukai ringan empat orang sebelum ditangkap oleh pejabat, yang membawanya ke bekas kebun binatang kota yang ditutup pada tahun 2020 karena perlakuannya terhadap hewan.
Makhluk berusia antara dua dan tiga tahun itu kini ditemani beruang coklat, harimau, dan beberapa monyet yang diselamatkan oleh otoritas satwa liar dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami mendapat informasi bahwa beberapa orang di Islamabad dan daerah kelas atas Rawalpindi memelihara hewan liar termasuk macan tutul sebagai hewan peliharaan," kata Bangash. Polisi kini berusaha melacak pemilik macan tutul tersebut.
Islamabad berbatasan dengan Perbukitan Margalla di mana zona pelestarian telah ditetapkan untuk melindungi macan tutul liar di daerah tersebut.
Tahun lalu, Pakistan telah melarang impor mamalia eksotis setelah sejumlah besar dibawa masuk atau dibiakkan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan masalah bagi pejabat satwa liar. Kucing besar dipandang sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan di negara tersebut.
Dalam video yang diposting ke media sosial dari perjalanan enam jam, kucing jantan muda itu nampak menyelinap di antara mobil sebelum menabrak seorang pria dan melompati pagar taman.
"Menurut penyelidikan awal kami, itu adalah hewan peliharaan dan tidak liar sama sekali. Tapi, dia ketakutan dan terus mengaum," kata Tariq Bangash, direktur Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, kepada AFP.
Macan tutul yang berkeliaran di Islamabad melukai ringan empat orang sebelum ditangkap oleh pejabat, yang membawanya ke bekas kebun binatang kota yang ditutup pada tahun 2020 karena perlakuannya terhadap hewan.
Makhluk berusia antara dua dan tiga tahun itu kini ditemani beruang coklat, harimau, dan beberapa monyet yang diselamatkan oleh otoritas satwa liar dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami mendapat informasi bahwa beberapa orang di Islamabad dan daerah kelas atas Rawalpindi memelihara hewan liar termasuk macan tutul sebagai hewan peliharaan," kata Bangash. Polisi kini berusaha melacak pemilik macan tutul tersebut.
Islamabad berbatasan dengan Perbukitan Margalla di mana zona pelestarian telah ditetapkan untuk melindungi macan tutul liar di daerah tersebut.
Tahun lalu, Pakistan telah melarang impor mamalia eksotis setelah sejumlah besar dibawa masuk atau dibiakkan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan masalah bagi pejabat satwa liar. Kucing besar dipandang sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan di negara tersebut.
(esn)