Rusia: AS Telah Melintasi Garis Merah
loading...
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) telah melanggar garis merah Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang Ukraina . Peringatan itu dilontarkan seorang utusan Rusia untuk PBB.
Wakil Perwakilan Tetap pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan kepada Newsweek bahwa dia yakin AS dan negara-negara anggota NATO lainnya "menuangkan minyak ke dalam api" dengan memasok bantuan militer dan senjata kepada Ukraina untuk membantu perang melawan Rusia.
Kremlin telah berulang kali mengeluarkan peringatan tentang mempersenjatai Ukraina. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS telah mendapatkan perhatian luas atas keefektifannya dalam konflik, dan mereka telah dikreditkan dengan mengubah gelombang perang.
Pada bulan Januari, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberi Ukraina 31 tank M1 Abrams. Konfirmasinya datang pada hari yang sama ketika Jerman mengatakan akan memberi Ukraina 13 tank Leopard 2.
Bagaimanapun, Biden sejauh ini menentang pengiriman jet tempur ke Kiev, meskipun koleganya dari Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kaliu memintanya jelang serangan Rusia pada musim semi mendatang yang diantisipasi.Inggris dan Jerman juga mengesampingkan pengiriman jet militer mereka ke Ukraina.
"Semua garis merah telah dilewati oleh negara-negara Barat," kata Polyanskiy dalam wawancara via telepon.
“Sudah ada keterlibatan semi-langsung NATO dalam konflik karena bukan hanya persenjataan tapi juga intelijen," imbuhnya.
“Ini adalah situasi ketika target sistem artileri tertentu, khususnya HIMARS, target ini hanya dapat dihantam dengan koordinasi dengan Washington, dan ini diakui oleh pejabat Ukraina,” kata Polyanskiy seperti dikutip dari media yang berbasis di AS itu, Rabu (15/2/2023).
Diplomat Rusia itu tampaknya merujuk pada sebuah cerita di The Washington Post pada 9 Februari. Dilaporkan bahwa tiga pejabat senior Ukraina dan seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Ukraina memerlukan koordinat yang disediakan atau dikonfirmasi oleh AS dan sekutunya untuk sebagian besar serangan menggunakan HIMARS dan senjata berpemandu presisi serupa lainnya, seperti sistem roket peluncuran ganda M270.
Wakil Perwakilan Tetap pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan kepada Newsweek bahwa dia yakin AS dan negara-negara anggota NATO lainnya "menuangkan minyak ke dalam api" dengan memasok bantuan militer dan senjata kepada Ukraina untuk membantu perang melawan Rusia.
Kremlin telah berulang kali mengeluarkan peringatan tentang mempersenjatai Ukraina. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS telah mendapatkan perhatian luas atas keefektifannya dalam konflik, dan mereka telah dikreditkan dengan mengubah gelombang perang.
Pada bulan Januari, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberi Ukraina 31 tank M1 Abrams. Konfirmasinya datang pada hari yang sama ketika Jerman mengatakan akan memberi Ukraina 13 tank Leopard 2.
Bagaimanapun, Biden sejauh ini menentang pengiriman jet tempur ke Kiev, meskipun koleganya dari Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kaliu memintanya jelang serangan Rusia pada musim semi mendatang yang diantisipasi.Inggris dan Jerman juga mengesampingkan pengiriman jet militer mereka ke Ukraina.
"Semua garis merah telah dilewati oleh negara-negara Barat," kata Polyanskiy dalam wawancara via telepon.
“Sudah ada keterlibatan semi-langsung NATO dalam konflik karena bukan hanya persenjataan tapi juga intelijen," imbuhnya.
“Ini adalah situasi ketika target sistem artileri tertentu, khususnya HIMARS, target ini hanya dapat dihantam dengan koordinasi dengan Washington, dan ini diakui oleh pejabat Ukraina,” kata Polyanskiy seperti dikutip dari media yang berbasis di AS itu, Rabu (15/2/2023).
Diplomat Rusia itu tampaknya merujuk pada sebuah cerita di The Washington Post pada 9 Februari. Dilaporkan bahwa tiga pejabat senior Ukraina dan seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Ukraina memerlukan koordinat yang disediakan atau dikonfirmasi oleh AS dan sekutunya untuk sebagian besar serangan menggunakan HIMARS dan senjata berpemandu presisi serupa lainnya, seperti sistem roket peluncuran ganda M270.