4 Rintangan Utama untuk Jet Tempur Barat Dikerahkan ke Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meningkatkan tekanan pada sekutu Barat-nya agar mengirim jet tempur standar NATO ke Kiev untuk melawan invasi Rusia .
Jet tempur F-16 dan F-35 Amerika Serikat, jet tempur Gripen Swedia, dan jet tempur Typhoon adalah beberapa kandidat potensial.
Pada hari Kamis lalu, Zelensky tiba di Brussels untuk permohonan baru bagi para pemimpin Eropa agar menyumbangkan jet tempur ke Ukraina. Saat dia meningkatkan permohonannya, Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky, mengatakan: "Masalah senjata jarak jauh dan jet tempur untuk Ukraina sepertinya bisa diselesaikan."
"Kita harus meningkatkan dinamika kerja sama kita, kita harus melakukannya lebih cepat daripada agresor," kata Zelensky kepada para politisi Uni Eropa. Kunjungan itu lanjutan dari perjalanannya ke London dan Paris, di mana dia disambut oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Prancis dan Jerman bisa menjadi 'pengubah permainan'," kata Zelensky setelah berfoto di Istana Élysée.
Macron menegaskan kembali dukungan Paris untuk Kiev, menambahkan: "Selama Rusia terus menyerang, kami akan terus beradaptasi dan memoderasi dukungan militer yang diperlukan untuk melestarikan Ukraina dan masa depannya."
Beberapa jam sebelumnya, PM Sunak telah menyambut Zelensky di London dengan komitmen untuk memperluas program pelatihan Inggris bagi personel Ukraina untuk memasukkan pilot jet tempur untuk pertama kalinya.
"Program tersebut akan memastikan pilot dapat menerbangkan jet tempur standar NATO yang canggih di masa depan," kata Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Pengiriman jet tempur F-16, F-35, dan Typhoon sebelumnya telah dikesampingkan oleh Inggris dan AS, dianggap sebagai "garis merah" bagi pendukung internasional Ukraina.
Jet tempur F-16 dan F-35 Amerika Serikat, jet tempur Gripen Swedia, dan jet tempur Typhoon adalah beberapa kandidat potensial.
Pada hari Kamis lalu, Zelensky tiba di Brussels untuk permohonan baru bagi para pemimpin Eropa agar menyumbangkan jet tempur ke Ukraina. Saat dia meningkatkan permohonannya, Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky, mengatakan: "Masalah senjata jarak jauh dan jet tempur untuk Ukraina sepertinya bisa diselesaikan."
"Kita harus meningkatkan dinamika kerja sama kita, kita harus melakukannya lebih cepat daripada agresor," kata Zelensky kepada para politisi Uni Eropa. Kunjungan itu lanjutan dari perjalanannya ke London dan Paris, di mana dia disambut oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Prancis dan Jerman bisa menjadi 'pengubah permainan'," kata Zelensky setelah berfoto di Istana Élysée.
Macron menegaskan kembali dukungan Paris untuk Kiev, menambahkan: "Selama Rusia terus menyerang, kami akan terus beradaptasi dan memoderasi dukungan militer yang diperlukan untuk melestarikan Ukraina dan masa depannya."
Beberapa jam sebelumnya, PM Sunak telah menyambut Zelensky di London dengan komitmen untuk memperluas program pelatihan Inggris bagi personel Ukraina untuk memasukkan pilot jet tempur untuk pertama kalinya.
"Program tersebut akan memastikan pilot dapat menerbangkan jet tempur standar NATO yang canggih di masa depan," kata Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Pengiriman jet tempur F-16, F-35, dan Typhoon sebelumnya telah dikesampingkan oleh Inggris dan AS, dianggap sebagai "garis merah" bagi pendukung internasional Ukraina.