Korban Tewas Gempa Turki-Suriah 16.035 Orang, Erdogan Jadi Sasaran Kemarahan

Kamis, 09 Februari 2023 - 17:00 WIB
loading...
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah 16.035 Orang, Erdogan Jadi Sasaran Kemarahan
Korban meninggal akibat gempa dahsyat di Turki dan Suriah melonjak menjadi 16.035 orang pada Kamis (9/2/2023). Foto/Anadolu Agency
A A A
ANKARA - Jumlah korban meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah melonjak menjadi 16.035 pada Kamis (9/2/2023). Para korban selamat di Turki menyuarakan kemarahan mereka pada Presiden Recep Tayyip Erdogan atas respons lamban pemerintah.

Tim penyelamat masih berjibaku menyelamatkan korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan dalam cuaca yang membekukan.

Mengutip AFP, pejabat dan petugas medis mengatakan 12.873 orang tewas di Turki dan 3.162 orang tewas di Suriah akibat gempa magnitudo 7,8 pada Senin, sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 16.035 orang. Puluhan ribu lainnya terluka.

Ketika skala bencana menjadi semakin jelas, jumlah korban tewas tampaknya akan meningkat secara signifikan. Seorang pejabat PBB mengatakan ribuan anak mungkin telah meninggal.



Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Tetapi para korban selamat di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan pada sang presiden karena respons yang lambat dan tidak memadai dari pemerintah.

“Bahkan tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apapun,” keluh Murat Alinak, yang rumahnya di Malatya telah runtuh dan kerabatnya hilang.

"Apa yang harus saya lakukan, ke mana saya bisa pergi?" ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Gempa magnitudo 7,8 pada Senin, diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya, meruntuhkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen, melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.

Petugas penyelamat berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1573 seconds (0.1#10.140)