Korban Gempa Turki Marah atas Respons Lamban Erdogan: di Mana Negara?

Kamis, 09 Februari 2023 - 16:08 WIB
loading...
Korban Gempa Turki Marah atas Respons Lamban Erdogan: di Mana Negara?
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemerintahannya jadi sasaran kemarahan para korban gempa di Turki karena respons yang lamban. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Para korban gempa Turki dan kubu oposisi marah atas respons lamban Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemerintahannya terkait bencana tersebut. Selain lamban, mereka menilai bantuan pemerintah tidak mamadai.

Kemarahan semakin keras ketika Erdogan, yang menghadapi pemilu yang bersaing ketat dalam waktu tiga bulan, mengunjungi daerah yang terkena bencana untuk pertama kalinya dan mengakui beberapa masalah dengan respons awal.

Gempa hari Senin telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di seluruh Turki tenggara dan Suriah barat laut. Gempa magnitudo 7,8 itu merusak infrastruktur dan meratakan ribuan bangunan, menyebabkan kesulitan bagi jutaan orang dan membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal dalam cuaca yang sangat dingin.



"Di mana negara? Ke mana mereka selama dua hari? Kami memohon kepada mereka. Mari kita lakukan, kita bisa mengeluarkan mereka [korban yang tertimbun reruntuhan bangunan]," kata Sabiha Alinak, di dekat bangunan runtuh tertutup salju tempat kerabat mudanya terperangkap di kota Malatya, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/2/2023).

Sejak awal, para korban telah mengeluhkan kurangnya peralatan dan dukungan saat mereka menunggu bantuan di samping puing-puing bangunan. Mereka kekurangan keahlian atau alat yang diperlukan untuk menyelamatkan para korban lain yang terperangkap—kadang-kadangmereka dapat mendengar teriakan minta tolong.

Kemal Kilicdaroglu, pemimpin partai oposisi utama, awal pekan ini mengatakan bencana itu adalah waktu untuk persatuan, bukan kritik.

Namun, pada hari Rabu, dia menuduh pemerintah Erdogan gagal bekerja sama dengan otoritas lokal dan melemahkan organisasi non-pemerintah yang dapat membantu.

"Saya menolak untuk melihat apa yang terjadi di atas politik dan bersekutu dengan partai yang berkuasa. Keruntuhan ini justru merupakan hasil dari politik pencatutan yang sistematis," katanya.

"Jika ada yang bertanggung jawab atas proses ini, itu adalah Erdogan. Partai yang berkuasa inilah yang tidak mempersiapkan negara untuk gempa bumi selama 20 tahun."

Petugas penyelamat telah berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat, sementara beberapa daerah tanpa bahan bakar atau listrik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1064 seconds (0.1#10.140)