Presiden Serbia Bongkar Habis Kesalahan Terbesar Barat

Sabtu, 04 Februari 2023 - 02:01 WIB
loading...
Presiden Serbia Bongkar...
Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Foto/REUTERS
A A A
BEOGRADE - Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan, pengumuman Barat baru-baru ini untuk memasok Ukraina dengan tank tempur utama menandai kesalahan besar kalkulasi.

Pernyataan Vucic pada Jumat (3/2/2023) itu muncul setelah Rusia mengancam membakar peralatan Barat apa pun yang memasuki Ukraina. Moskow juga bersumpah membalas "jauh di luar jangkauan kendaraan lapis baja itu."

Vucic mencatat keputusan memasok Ukraina dengan tank, terutama dengan Leopard 2 Jerman yang “menakutkan”, adalah kesalahan politik “terbesar” Barat karena secara efektif berhasil “menyatukan orang Rusia tidak seperti sebelumnya.”

Bulan lalu, Jerman dan Amerika Serikat (AS) sepakat menyediakan sejumlah tank berat ke Kiev. Washington telah menjanjikan antara 30 dan 50 tank M1 Abrams, sementara Berlin menjanjikan 14 Leopard 2A6 dari stok Bunderswehr sendiri.

“Tambahan 51 tank dari model yang sama dan 88 tank dari model Leopard 1 yang lebih tua mungkin juga berasal dari Rheinmetall saat mereka diperbaharui,” papar pernyataan Jerman.



Berlin juga memberi lampu hijau kepada negara-negara yang telah menyatakan keinginan mengekspor tank Leopard mereka sendiri ke Ukraina.

Itu termasuk Polandia, Finlandia, Spanyol, Norwegia, dan Belanda. Inggris dan Kanada juga mengatakan akan mengirimkan alat berat mereka ke Kiev.

Keputusan tersebut telah banyak dikritik Rusia, yang menyebutnya sebagai langkah "sangat berbahaya" yang mengancam akan meningkatkan konflik di Ukraina.



Pada Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin menyamakan ancaman baru “tank Leopard Jerman dengan salib di lambungnya” dengan perjuangan Uni Soviet melawan pasukan Hitler.

Putin memperingatkan tanggapan Moskow tidak akan terbatas pada senjata.

Negara-negara lain juga menyuarakan keprihatinan mereka tentang langkah Barat. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pengiriman tank NATO ke Ukraina adalah "upaya berisiko tinggi" yang akan gagal membantu mengakhiri konflik dan hanya "memenuhi kantong para cukong senjata".

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban juga mengecam keputusan Jerman, mencatat negara-negara Barat ini "melayang" untuk menjadi peserta aktif dalam konflik.

Orban bersikeras, alih-alih mempersenjatai Kiev, Barat harus mengejar "gencatan senjata dan pembicaraan damai" di Ukraina.

Moskow telah berulang kali keberatan dengan pengiriman senjata Barat ke Ukraina, dengan alasan pengiriman senjata tanpa henti hanya akan memperpanjang konflik dan berisiko konfrontasi langsung dengan NATO.

Kremlin juga bersikeras tidak ada bantuan militer yang akan mencegah Moskow mencapai tujuannya.

Rusia memperingatkan tank-tank itu akan "terbakar seperti senjata Barat lainnya" yang dipasok ke Kiev.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2388 seconds (0.1#10.140)