55 Rudal Rusia Hujani Ukraina dalam Sehari, Ini Respons Jenderal Valeriy Zaluzhny

Jum'at, 27 Januari 2023 - 09:23 WIB
loading...
55 Rudal Rusia Hujani...
Kehancuran di Hlevakha, Kiev, Ukraina setelah serangan rudal besar-besaran Rusia pada Kamis (26/1/2023). Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Sebanyak 55 rudal Rusia menghujani Ukraina dalam sehari pada Kamis setelah Amerika Serikat (AS) dan Jerman memutuskan akan memasok tank tempur ke Kiev. Panglima Militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhny sebut serangan itu tidak akan bisa menghancurkan negaranya.

Militer Kiev mengeklaim berhasil menembak jatuh 47 dari 55 rudal yang ditembakkan Rusia.

Menurut Jenderal Zaluzhny, 20 rudal di antaranya ditembak jatuh saat menuju wilayah Kiev, di mana seorang pria berusia 55 tahun tewas dan dua lainnya luka-luka akibat terkena pecahan peluru.



Akibat serangan Rusia dari udara dan laut pada Kamis pagi—serangan rudal besar-besaran ke-13 dalam perang di Ukraina—total 11 orang tewas sementara 11 lainnya luka-luka. Data ini bersumber dari Layanan Darurat Ukraina.

“Tujuan Rusia tetap tidak berubah: tekanan psikologis pada Ukraina dan penghancuran infrastruktur kritis,” tulis Zaluzhny di Telegram.

"Tapi kami tidak bisa dihancurkan!" lanjut sang jenderal seperti dikutip The Guardian, Jumat (27/1/2023).

Ledakan besar telah mengguncang Kiev pada Kamis pukul 10.06 waktu setempat dan sirene penyerbuan terdengar di seluruh negeri.

Sasaran serangan adalah pembangkit listrik dan gardu induk. Sejumlah kota telah mengambil tindakan pencegahan dengan mematikan pasokan listrik untuk mengurangi tingkat kerusakan karena muncul laporan tentang pesawat pengebom dan rudal jelajah yang menuju target di Ukraina.

Malam sebelumnya, sistem pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh 24 drone kamikaze Shahed buatan Iran.



Kantor Kejaksaan Ukraina mengatakan tiga orang tewas di Zaporizhzhia, di tenggara Ukraina.

“Pada pukul 03.40 pagi, militer Rusia melalui sistem pertahanan udara S-300 melancarkan serangan rudal ke fasilitas infrastruktur penting di distrik Zaporizhzhia,” bunyi pernyataan militer Ukraina. “Tiga orang tewas, tujuh lainnya luka-luka.”

Maksym Marchenko, kepala daerah Odesa, sebuah kota di Ukraina selatan, mengatakan serangan di wilayahnya telah menyebabkan masalah pasokan listrik yang signifikan.

Bridget Brink, duta besar AS untuk Ukraina, men-tweet: “Serangan kejam lainnya, kegagalan strategis yang sama. Gelombang pesawat tak berawak dan rudal Rusia tidak dapat menghentikan pembela Ukraina yang heroik, orang-orang pemberani, atau dukungan kami yang teguh dan bersatu.”
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)