AS dan Jerman Pasok Tank Canggih ke Ukraina, Rusia Didesak Gunakan Bom Nuklir

Kamis, 26 Januari 2023 - 06:58 WIB
loading...
AS dan Jerman Pasok...
Para propagandis Rusia desak Presiden Vladimir Putin menggunakan bom nuklir setelah AS dan Jerman sepakat memasok Ukraina dengan tank tempur canggih. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Parapropagandis Rusia telah mendesak Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan bom nuklir setelah Amerika Serikat (AS) dan Jerman memutuskan setuju untuk memasok Ukraina dengan tank tempur canggih.

AS setuju untuk mengirim sekitar 30 unit tank M1 Abrams ke Kiev. Sedangkan Jerman akan memasok 14 unit tank Leopard 2 dan mengizinkan negara-negara NATO lainnya juga menyediakan tank serupa.

Rusia mengutuk keras langkah itu sebagai "provokasi terang-terangan" dan pejabat Moskow telah memperingatkan bahwa pasokan senjata baru NATO akan menemui nasib yang sama seperti bantuan militer sebelumnya.



Yevgeny Satanovsky, seorang pendukung Putin dan presiden Moscow Institute of the Middle East, membuat pernyataan yang sangat provokatif selama wawancara di saluran Waldman-LINE, mengadvokasi penggunaan senjata nuklir terhadap jantung demokrasi Jerman.

“Tank Jerman dengan salib di lapis baja mereka akan kembali berbaris melintasi Ukraina menyerang tentara Rusia,” katanya.

“Saya memiliki reaksi alami terhadap ini--Uni Soviet mengebom Berlin pada tahun 1941," katanya.

“Dan bagi saya ini adalah sinyal bahwa Reichstag, atau Bundestag, yang sekarang menggantikan Reichstag, seharusnya tidak lagi berdiri," ujarnya.

Satanovsky menyerukan Rusia membuat Parlemen Jerman rata dengan tanah, tercemar radioaktif, dan meleleh.

Vladimir Solovyov, tokoh lain yang dikenal sebagai "corong Putin", juga mencela pengerahan tank negara-negara NATO, melihatnya sebagai pukulan telak bagi kekuatan Putin dan indikasi yang jelas kepada rakyat Rusia bahwa Jerman telah resmi memasuki pertempuran di Ukraina.

“Sudah waktunya untuk mengirimkan pesan yang jelas dan tegas bahwa kami sekarang menganggap Jerman sebagai pihak langsung dalam konflik, menghidupkan kembali kenangan Perang Dunia II,” katanya.

“Kemunculan tank Jerman pasti berarti kami menganggap wilayah Jerman, pangkalan militer, dan situs lain sebagai target yang sah," paparnya.

“NATO ingin berperang dengan cara licik ini, berpura-pura tidak berperang. Dalam mimpi Anda! Dalam mimpi Anda!"



Solovyov melabeli sejumlah politisi Jerman "bodoh" dan menyamakan tindakan mereka dengan tindakan Nazi.

“Dan [Menteri Pertahanan Jerman Boris] Pistorius akan tercatat dalam sejarah sebagai orang dungu yang membawa Jerman menjadi zona kehancuran langsung,” lanjut dia.

"Dan [Kanselir Olaf] Scholz, dan [Menteri Luar Negeri Annalena] Baerbock juga."

"Orang-orang Jerman akan tahu pemimpin Nazi baru mana yang telah mereka angkat dan bawa ke tampuk kekuasaan. Itu pendapat subjektif saya," imbuh dia.

Sementara sejumlah negara telah menjanjikan perangkat keras militer untuk Ukraina, Kiev menuntut tank Leopard yang lebih canggih, yang dipandang sebagai kunci untuk menerobos garis musuh.

Paket yang disetujui oleh Kanselir Olaf Scholz juga akan menawarkan pelatihan pasukan Ukraina untuk menggunakan tank tempur di Jerman, serta logistik, amunisi dan pemeliharaan tank tempur.

Scholz sebelumnya menghadapi tuduhan sengit tentang keengganan Jerman mengirim tank Leopard 2.

Beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Finlandia dan Polandia, sudah menyatakan siap menyediakan stoknya.

Kremlin pada Rabu memperingatkan bahwa jika negara-negara Barat memasok Ukraina dengan tank-tank berat, mereka akan dihancurkan di medan perang.

“Tank [Barat] ini terbakar seperti yang lainnya. Harganya sangat mahal,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Rusia memiliki sejumlah besar tank dalam penyimpanan, dengan perkiraan 10.200 tank. Selain itu, diyakini bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 3.300 tank ke Ukraina, dengan 1.640 di antaranya telah dihancurkan.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menuduh Jerman pada hari Selasa "menyeret kaki mereka, ragu-ragu dan berperilaku dengan cara yang sulit dimengerti".

Namun, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan dia telah tegas mendorong negara-negara mitra yang memiliki tank Leopard yang siap ditempatkan untuk melatih pasukan Ukraina dengan tank-tank tersebut.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, menanggapi laporan tentang Washington yang berpotensi mengirim tank tempur dengan mengatakan langkah seperti itu akan menunjukkan penyerang sebenarnya dalam konflik saat ini.

“Jika Amerika Serikat memutuskan untuk memasok tank, tidak mungkin untuk membenarkan langkah tersebut dengan menggunakan argumen tentang ‘senjata pertahanan’,” katanya, menurut sebuah posting di halaman Facebook resmi Kedutaan Besar Rusia, seperti dikutip AFP, Kamis (26/1/2023).

“Ini akan menjadi provokasi terang-terangan terhadap Federasi Rusia.” Di bawah aturan pengendalian senjata perang Berlin, negara-negara yang menggunakan persenjataan buatan Jerman diharuskan meminta izin Berlin jika mereka ingin mentransfernya ke pihak ketiga," lanjut dia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
NATO Dituduh Akan Luncurkan...
NATO Dituduh Akan Luncurkan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Rumania
Mengapa 6 Pesawat Pengebom...
Mengapa 6 Pesawat Pengebom Nuklir B-2 Amerika Serikat Muncul di Pulau Terpencil?
Hari Ini AS-Iran Mulai...
Hari Ini AS-Iran Mulai Berunding: Capai Kesepakatan atau Perang!
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
Serangan Rudal Balistik...
Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
CoPilot Microsoft Kini...
CoPilot Microsoft Kini Bisa Mencari File Dokumen di Windows 11
Pabrik Garmen di Kota...
Pabrik Garmen di Kota Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah
Unik, Live Silaturahim...
Unik, Live Silaturahim Lebaran DPP PKB Disukai 1,1 Juta Kali di TikTok
Berita Terkini
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
6 jam yang lalu
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
7 jam yang lalu
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
8 jam yang lalu
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
9 jam yang lalu
Pengantin Pria India...
Pengantin Pria India Kawin Lari dengan Calon Ibu Mertuanya Hanya 9 Hari Sebelum Pernikahannya
10 jam yang lalu
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
11 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved