Nasib Devadasi India: Korbankan Keperawanan, Jadi Budak Seks atas Nama Sang Dewi

Selasa, 24 Januari 2023 - 09:52 WIB
loading...
A A A
Anak perempuan biasanya dianggap memberatkan dan mahal di India karena tradisi mahar pernikahan.

Dengan memaksa anak perempuan menjadi devadasi, keluarga yang lebih miskin mendapatkan sumber pendapatan dan menghindari biaya menikahkan mereka.

Banyak rumah tangga di sekitar kota kecil Saundatti di selatan-- rumah bagi kuil Yellamma yang dihormati--percaya bahwa memiliki anggota keluarga dalam ordo dapat mengangkat kekayaan mereka atau menyembuhkan penyakit orang yang dicintai.

Di kuil inilah Sitavva D Jodatti diperintahkan untuk menikahi sang Dewi ketika dia berusia delapan tahun.

Semua saudara perempuannya telah menikah dengan pria lain, dan orang tuanya memutuskan untuk mendedikasikannya pada Yellamma untuk menafkahi mereka.

"Ketika orang lain menikah, ada pengantin. Ketika saya menyadari saya sendirian, saya mulai menangis," kata Jodatti (49) kepada AFP.

Ayahnya akhirnya jatuh sakit, dan dia dikeluarkan dari sekolah untuk terlibat dalam pekerjaan seks dan membantu membiayai pengobatannya.

"Pada usia 17 tahun, saya punya dua anak," katanya.

Rekha Bhandari, seorang mantan devadasi, mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran praktik "tradisi buta" yang telah menghancurkan hidup mereka.

Dia dipaksa masuk setelah kematian ibunya dan berusia 13 tahun ketika seorang pria berusia 30 tahun mengambil keperawanannya. Dia hamil segera setelah itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)