Uni Eropa Bangun Stok Respons Serangan Nuklir di Perbatasan Rusia
Rabu, 18 Januari 2023 - 11:44 WIB
BRUSSELS - Komisi Eropa mengumumkan pada Selasa (17/1/2023) bahwa mereka akan menyiapkan cadangan peralatan dan pasokan strategis pertama untuk menanggapi potensi insiden kimia atau nuklir.
Stok itu akan tersedia untuk setiap anggota Uni Eropa (UE) dalam menanggapi potensi insiden kimia atau nuklir. Timbunan akan berlokasi di Finlandia agar mudah dijangkau dari negara-negara Baltik.
Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic mengatakan, “Konflik di Ukraina mengkonfirmasi perlunya menyiapkan persediaan, yang akan memberi UE jaring pengaman yang signifikan yang memungkinkan respons yang cepat dan terkoordinasi di tingkat UE."
EuroNews melaporkan, “Penimbunan itu akan mencakup penanggulangan medis kritis, termasuk vaksin dan penawar racun, peralatan medis, dan peralatan tanggap lapangan yang diperlukan untuk menanggapi kecelakaan biologis, radiologis, dan nuklir."
Secara teori, fasilitas harus dapat mengirim pasokan dalam waktu 12 jam setelah anggota yang terkena dampak menerima tawaran bantuan UE.
Brussels telah menyetujui 242 juta euro (USD261 juta) dalam pendanaan untuk program tersebut, yang bertujuan agar cadangan siap digunakan pada tahun 2024.
“Masing-masing negara tidak memiliki kapasitas pengukuran yang memadai dan sumber daya ahli untuk menanggapi kecelakaan radiasi berskala besar,” papar Karim Peltonen, direktur Otoritas Keamanan Radiasi dan Nuklir Finlandia, kepada EuroNews.
Stok itu akan tersedia untuk setiap anggota Uni Eropa (UE) dalam menanggapi potensi insiden kimia atau nuklir. Timbunan akan berlokasi di Finlandia agar mudah dijangkau dari negara-negara Baltik.
Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic mengatakan, “Konflik di Ukraina mengkonfirmasi perlunya menyiapkan persediaan, yang akan memberi UE jaring pengaman yang signifikan yang memungkinkan respons yang cepat dan terkoordinasi di tingkat UE."
EuroNews melaporkan, “Penimbunan itu akan mencakup penanggulangan medis kritis, termasuk vaksin dan penawar racun, peralatan medis, dan peralatan tanggap lapangan yang diperlukan untuk menanggapi kecelakaan biologis, radiologis, dan nuklir."
Secara teori, fasilitas harus dapat mengirim pasokan dalam waktu 12 jam setelah anggota yang terkena dampak menerima tawaran bantuan UE.
Brussels telah menyetujui 242 juta euro (USD261 juta) dalam pendanaan untuk program tersebut, yang bertujuan agar cadangan siap digunakan pada tahun 2024.
“Masing-masing negara tidak memiliki kapasitas pengukuran yang memadai dan sumber daya ahli untuk menanggapi kecelakaan radiasi berskala besar,” papar Karim Peltonen, direktur Otoritas Keamanan Radiasi dan Nuklir Finlandia, kepada EuroNews.
Lihat Juga :
tulis komentar anda