Ukraina Incar 93 Pesawat Tornado Jerman yang Akan Diganti Jet Tempur Siluman F-35

Rabu, 18 Januari 2023 - 02:30 WIB
Ukraina inginkan 93 pesawat Tornado Jerman yang akan digantikan oleh jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
KIEV - Ketika Berlin berada di bawah tekanan untuk segera mengirimkan tank Leopard-2 ke Kiev guna melawan invasi Rusia, Ukraina menginginkan 93 unit jet tempur Tornado Jerman yang akan diganti jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS).

Keinginanitu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri yang juga mantan duta besar Ukraina untuk Jerman, Andrii Melnyk, pada 15 Januari lalu.

“Saya punya proposal kreatif untuk teman-teman Jerman kami. Bundeswehr [Angkatan Bersenjata Jerman] memiliki 93 pesawat tempur multiperan Tornado yang akan segera dinonaktifkan dan digantikan oleh F-35. Namun, itu adalah jet tempur tua, masih sangat kuat. Mengapa tidak mengirimkan Tornado ini ke Ukraina, Kanselir [Olaf] Scholz?” tulis Melnyk di Twitter.



Sebelumnya, Melnyk mengatakan bahwa pengiriman kendaraan pengangkut personel lapis baja Marder Jerman ke Ukraina yang baru-baru ini diumumkan adalah benar, tetapi keputusan diambil Berlin tersebut sangat terlambat.

"Setelah langkah yang telah lama tertunda ini, tidak ada yang akan mencegah Ukraina untuk segera menerima semua senjata berat yang tersedia, termasuk tank tempur, jet tempur, dan kapal perang, untuk menghentikan perang genosida Rusia di jantung Eropa," papar diplomat Ukraina tersebut, seperti dikutup EurAsian Times, Selasa (17/1/2023).



Pada bulan Desember, pemerintah Jerman mengumumkan kesepakatan untuk membeli 35 unit jet tempur siluman F-35 dari AS dengan harga USD8,4 miliar. Memperoleh jet tempur generasi kelima yang modern akan memungkinkan Berlin untuk menggantikan pesawat Tornado yang sudah tua dalam persediaannya.

Pesawat tempur Tornado secara tradisional ditugaskan untuk melaksanakan doktrin NATO tentang pembagian senjata nuklir.

Jet tempur F-35 pertama untuk Jerman akan digunakan untuk melatih pilot Jerman di AS pada tahun 2026. Tahun berikutnya, operasi tersebut direncanakan untuk dipindahkan ke Jerman, di mana mereka akan tinggal sampai tahun 2028, ketika Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) menyatakan kemampuan operasional awal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More