Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Thailand Perketat Perbatasan
Selasa, 14 Juli 2020 - 01:03 WIB
BANGKOK - Thailand memerintahkan keamanan ditingkatkan di perbatasan darat setelah peningkatan kasus Covid-19 memicu kekhawatiran potensi gelombang kedua wabah.
Langkah ini diambil setelah penangkapan ribuan migran ilegal pada bulan lalu. “Sejak awal Juni, otoritas menahan 3.000 pekerja migran karena upaya masuk,” papar Taweesin Wisanuyothin, juru bicara gugus tugas Covid-19 Thailand.
Taweesin juga menyoroti lemahnya regulasi untuk kedatangan warga asing melalui perjalanan udara, setelah dua orang dites positif, dengan satu orang melanggar karantina.
Pemerintah mengidentifikasi kru pesawat militer Mesir berumur 43 tahun dan anak perempuan umur 9 tahun dari keluarga diplomat Sudan, saat sejumlah kasus baru dapat memicu gelombang kedua.
“Ini menunjukkan kelemahan, tapi tak akan ada dampak buruk jika kita dapat mengontrol dan membenahi kelemahan ini dan masalah itu melalui regulasi,” kata dia.
Dengan tak adanya kasus transmisi lokal yang dilaporkan dalam lebih dari enam pekan, kasus Covid-19 di Thailand sejak Januari sebanyak 3.220 dan 58 orang meninggal. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
Kru pesawat dan keluarga diplomat asing menjadi beberapa kelompok warga asing yang diizinkan masuk ke Thailand sejak Maret, dengan syarat karantina 14 hari. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Lihat Juga: Bungkam Thailand 5-1, Timnas Futsal Indonesia Tembus Final ASEAN Futsal Championship 2024
Langkah ini diambil setelah penangkapan ribuan migran ilegal pada bulan lalu. “Sejak awal Juni, otoritas menahan 3.000 pekerja migran karena upaya masuk,” papar Taweesin Wisanuyothin, juru bicara gugus tugas Covid-19 Thailand.
Taweesin juga menyoroti lemahnya regulasi untuk kedatangan warga asing melalui perjalanan udara, setelah dua orang dites positif, dengan satu orang melanggar karantina.
Pemerintah mengidentifikasi kru pesawat militer Mesir berumur 43 tahun dan anak perempuan umur 9 tahun dari keluarga diplomat Sudan, saat sejumlah kasus baru dapat memicu gelombang kedua.
“Ini menunjukkan kelemahan, tapi tak akan ada dampak buruk jika kita dapat mengontrol dan membenahi kelemahan ini dan masalah itu melalui regulasi,” kata dia.
Dengan tak adanya kasus transmisi lokal yang dilaporkan dalam lebih dari enam pekan, kasus Covid-19 di Thailand sejak Januari sebanyak 3.220 dan 58 orang meninggal. (Lihat Infografis: Indonesia 3 Besar Dunia Pemilik Kapal Perang Korvet Melampaui AS)
Kru pesawat dan keluarga diplomat asing menjadi beberapa kelompok warga asing yang diizinkan masuk ke Thailand sejak Maret, dengan syarat karantina 14 hari. (Lihat Video: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Lihat Juga: Bungkam Thailand 5-1, Timnas Futsal Indonesia Tembus Final ASEAN Futsal Championship 2024
(sya)
tulis komentar anda