Anggota Kongres Demokrat Ingin Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Diusir dari AS
Senin, 09 Januari 2023 - 22:01 WIB
WASHINGTON - Anggota Kongres Partai Demokrat mendesak otoritas Amerika Serikat (AS) mengekstradisi mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro ke negara asalnya.
Seruan muncul setelah para pendukungnya menyerbu gedung-gedung pemerintah di ibu kota, Brasilia, pada Minggu (8/1/2023).
Bolsonaro dilaporkan telah tinggal di dekat Orlando, Florida, sejak Desember ketika dia melarikan diri dari Brasil dan menolak berpartisipasi dalam seremonial penyerahan selempang presiden kepada penggantinya, Luiz Inacio Lula da Silva.
Berbicara kepada Jim Acosta dari CNN, anggota Kongres Demokrat Texas Joaquin Castro meminta Gedung Putih dan otoritas lokal di Florida untuk mempertimbangkan mengirim Bolsonaro yang "berbahaya" kembali ke Brasil.
“Bolsonaro harus diekstradisi ke Brasil,” ungkap Castro kepada CNN, menggambarkannya sebagai seorang otoriter yang menggunakan “buku pedoman (Donald) Trump untuk menginspirasi teroris domestik untuk mencoba mengambil alih pemerintahan.”
Pesannya muncul setelah ribuan pendukung Bolsonaro berbaris di ibu kota Brasil pada Minggu, mengklaim pemilihan presiden Oktober telah dikompromikan.
Para pengunjuk rasa, yang bersikeras ada sejumlah penyimpangan pemungutan suara dalam pemilu, akhirnya menyerbu Kongres Brasil, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto, yang menyebabkan bentrokan dengan polisi.
Seruan muncul setelah para pendukungnya menyerbu gedung-gedung pemerintah di ibu kota, Brasilia, pada Minggu (8/1/2023).
Bolsonaro dilaporkan telah tinggal di dekat Orlando, Florida, sejak Desember ketika dia melarikan diri dari Brasil dan menolak berpartisipasi dalam seremonial penyerahan selempang presiden kepada penggantinya, Luiz Inacio Lula da Silva.
Berbicara kepada Jim Acosta dari CNN, anggota Kongres Demokrat Texas Joaquin Castro meminta Gedung Putih dan otoritas lokal di Florida untuk mempertimbangkan mengirim Bolsonaro yang "berbahaya" kembali ke Brasil.
“Bolsonaro harus diekstradisi ke Brasil,” ungkap Castro kepada CNN, menggambarkannya sebagai seorang otoriter yang menggunakan “buku pedoman (Donald) Trump untuk menginspirasi teroris domestik untuk mencoba mengambil alih pemerintahan.”
Pesannya muncul setelah ribuan pendukung Bolsonaro berbaris di ibu kota Brasil pada Minggu, mengklaim pemilihan presiden Oktober telah dikompromikan.
Para pengunjuk rasa, yang bersikeras ada sejumlah penyimpangan pemungutan suara dalam pemilu, akhirnya menyerbu Kongres Brasil, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto, yang menyebabkan bentrokan dengan polisi.
tulis komentar anda