Prototipe Ke-3 Jet Tempur Canggih Boramae Korsel-Indonesia Sukses Terbang
Jum'at, 06 Januari 2023 - 14:52 WIB
SEOUL - Prototipe ketiga KF/IF-21 Boramae , jet tempur canggih patungan Korea Selatan (Korsel)-Indonesia, sukses terbang perdana pada Kamis.
Prototipe ketiga dari pesawat tempur itu terbang selama 37 menit setelah lepas landas dari Sayap Pelatihan Terbang ke-3 Angkatan Udara di Sacheon, kira-kira 300 kilometer selatan Seoul.
Kesuksesan penerbangan tersebut diumumkan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), agen pengadaan Korea Selatan.
Prototipe pertama pesawat tempur Boramae melakukan penerbangan perdananya pada 19 Juli 2022. Kemudian, prototipe kedua melakukan penerbangan pertamanya pada November 2022.
Menurut DAPA, berbeda dengan versi sebelumnya, prototipe ketiga dilengkapi dengan teknologi yang diperlukan untuk tes kecepatan dan bobot pesawat tempur, membuka jalan untuk tes kemampuan pesawat tempur tambahan.
Sebelumnya, prototipe pertama hanya digunakan untuk uji kecepatan. Sedangkan prototipe kedua digunakan untuk mengevaluasi kapasitas beban struktural pesawat.
DAPA menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk mulai menguji tiga prototipe lagi secara bertahap selama paruh pertama tahun ini, dengan total 2.000 tes yang direncanakan pada Februari 2026.
Program KF/IF-X yang sudah berjalan lama, pengembangan kolaboratif antara Korea Selatan dan Indonesia, menghasilkan KF-21 Boramae. Seoul memiliki 80% saham dalam proyek tersebut, sedangkan Indonesia memegang 20%.
Prototipe ketiga dari pesawat tempur itu terbang selama 37 menit setelah lepas landas dari Sayap Pelatihan Terbang ke-3 Angkatan Udara di Sacheon, kira-kira 300 kilometer selatan Seoul.
Kesuksesan penerbangan tersebut diumumkan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), agen pengadaan Korea Selatan.
Prototipe pertama pesawat tempur Boramae melakukan penerbangan perdananya pada 19 Juli 2022. Kemudian, prototipe kedua melakukan penerbangan pertamanya pada November 2022.
Baca Juga
Menurut DAPA, berbeda dengan versi sebelumnya, prototipe ketiga dilengkapi dengan teknologi yang diperlukan untuk tes kecepatan dan bobot pesawat tempur, membuka jalan untuk tes kemampuan pesawat tempur tambahan.
Sebelumnya, prototipe pertama hanya digunakan untuk uji kecepatan. Sedangkan prototipe kedua digunakan untuk mengevaluasi kapasitas beban struktural pesawat.
DAPA menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk mulai menguji tiga prototipe lagi secara bertahap selama paruh pertama tahun ini, dengan total 2.000 tes yang direncanakan pada Februari 2026.
Program KF/IF-X yang sudah berjalan lama, pengembangan kolaboratif antara Korea Selatan dan Indonesia, menghasilkan KF-21 Boramae. Seoul memiliki 80% saham dalam proyek tersebut, sedangkan Indonesia memegang 20%.
tulis komentar anda