Kelompok Bajak Laut Paling Berbahaya di Dunia

Jum'at, 06 Januari 2023 - 05:30 WIB
Bajak laut Somalia, salah satu kelompok bajak laut yang masih beroperasi di dunia. FOTO/Reuters
JAKARTA - Perompak atau bajak laut bukanlah sebuah cerita belaka yang selama ini dikenal di dongeng atau film. Eksistensi mereka pernah terlihat jelas pada zaman dulu, terlebih di masa penjelajahan.

Hingga kini, sejumlah perairan di dunia masih menjadi wilayah kekuasaan bajak laut. Mereka kerap melakukan perompakan terhadap sejumlah kapal. Berikut adalah perompak paling berbahaya di dunia.



1. Viking

Viking adalah kelompok bajak laut yang sangat terkenal dan ditakuti di seluruh dunia. Perompak asal Eropa Utara ini beroperasi hingga ke Palestina dan Laut Kaspia. Laman Scandinavia Facts menyebut bahwa Viking merupakan pionir untuk para petualang dan sangat luas dalam melakukan perjalanan. Anggota perompak Viking berasal dari negara-negara Skandinavia.



Sebagai bajak laut, mereka dikenal karena kemampuan dan kebengisannya. Viking tak segan melakukan kekerasan demi mencapai tujuan, yakni memperoleh kekayaan. Tentu saja, para prajuritnya dimotivasi dengan ideologi kekerasan, yang mengagungkan ketangguhan, keberanian, serta kesetiaan. Tidak hanya populer sebagai bajak laut andal, Viking juga dipandang sebagai kelompok yang sangat baik dalam bidang konstruksi dengan kemampuan artistiknya.

2. Bajak Laut Karibia

Bukan hanya terkenal sebagai film, kelompok bajak laut Karibia juga terkenal di dunia nyata. Berbagai sumber menyebut, kelompok perompak ini melakukan aktivitasnya di kawasan Karibia, Amerika. Sepanjang abad penjelajahan atau age of discovery, kelompok ini memiliki ribuan anggota dan berasal dari beberapa negara seperti Inggris, Belanda, Spanyol, dan Prancis.

Dalam satu kapal, biasanya diisi oleh sekitar 80 pelaut tangguh. Namun, kekuatan tempurnya disebut masih jauh di bawah Viking. Dunia mengenal kelompok perompak Karibia sebagai kumpulan orang-orang profesional yang berani bertaruh nyawa demi mendapatkan uang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More