Ribut Ben-Gvir ke Temple Mount Yerusalem, Mengapa Situs Ini Penting bagi Yahudi, Kristen, dan Islam?
Kamis, 05 Januari 2023 - 09:41 WIB
YERUSALEM - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir telah membuat komunitas internasional marah karena kunjungannya selama 15 menit ke situs suci Temple Mount , Yerusalem.
Amerika Serikat (AS), Prancis, Palestina, dan negara-negara Arab adalah sebagian dari komunitas internasional yang mengecam kunjungan menteri sayap kanan Israel tersebut.
Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan pada akhir pekan ini di New York untuk membahas tindakan Ben-Gvir pada 3 Januari 2023.
Temple Mount atau Bukit Bait Suci merupakan situs suci terpenting ketiga dalam Islam karena di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa.
Temple Mount juga menjadi tempat berdirinya kedua kuil Yahudi sebelum dihancurkan oleh pasukan penyerang di masa silam.
Ben-Gvir adalah bagian dari pemerintahan baru Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pemerintahan tersebut resmi bertugas pekan lalu.
Sejak Israel merebut Temple Mount di Kota Tua Yerusalem selama Perang Enam Hari 1967, pemerintah Israel telah mengizinkan lembaga keagamaan Yordania; Wakaf, untuk mengelola situs Temple Mount yang mencakup Masjid Al-Aqsa. Kebijakan itu adalah inti dari status quo Yerusalem.
Dalam kebijakan tersebut, orang Yahudi dan Kristen tidak diizinkan untuk berdoa di Temple Mount, dan ada larangan keras bagi pengunjung non-Muslim untuk memasuki kompleks tersebut.
Amerika Serikat (AS), Prancis, Palestina, dan negara-negara Arab adalah sebagian dari komunitas internasional yang mengecam kunjungan menteri sayap kanan Israel tersebut.
Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan pada akhir pekan ini di New York untuk membahas tindakan Ben-Gvir pada 3 Januari 2023.
Temple Mount atau Bukit Bait Suci merupakan situs suci terpenting ketiga dalam Islam karena di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa.
Temple Mount juga menjadi tempat berdirinya kedua kuil Yahudi sebelum dihancurkan oleh pasukan penyerang di masa silam.
Ben-Gvir adalah bagian dari pemerintahan baru Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pemerintahan tersebut resmi bertugas pekan lalu.
Sejak Israel merebut Temple Mount di Kota Tua Yerusalem selama Perang Enam Hari 1967, pemerintah Israel telah mengizinkan lembaga keagamaan Yordania; Wakaf, untuk mengelola situs Temple Mount yang mencakup Masjid Al-Aqsa. Kebijakan itu adalah inti dari status quo Yerusalem.
Dalam kebijakan tersebut, orang Yahudi dan Kristen tidak diizinkan untuk berdoa di Temple Mount, dan ada larangan keras bagi pengunjung non-Muslim untuk memasuki kompleks tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda