Tetangga Indonesia Ini Akan Beli 20 Sistem HIMARS AS seperti yang Digunakan Ukraina
Kamis, 05 Januari 2023 - 07:14 WIB
CANBERRA - Australia , negara tetangga Indonesia, sedang menyelesaikan kesepakatan untuk membeli 20 unit sistem roket canggih HIMARS buatan Amerika Serikat (AS). Senjata itu serupa dengan yang digunakan Ukraina untuk melawan invasi Rusia .
Menurut pemerintah federal Australia, penyelesaian kesepakatan pembelian 20 unit High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS)—senjata yang dipasang di truk—akan terjadi tahun 2026.
Sebuah kesepakatan juga telah dicapai untuk memperoleh Naval Strike Missiles buatan Norwegia untuk kapal perang Australia tahun depan.
Total biaya untuk putaran investasi militer ini ditetapkan melebihi AUD1 miliar.
Di Ukraina pada Hari Tahun Baru, HIMARS yang dipasok AS telah membunuh lusinan, bahkan ratusan, tentara Rusia.
Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy mengatakan keefektifan sistem senjata di Ukraina telah memberikan lebih dari cukup alasan bagi Australia untuk membeli teknologi tersebut.
“Tingkat teknologi yang terlibat dalam akuisisi ini membawa pasukan kami ke perangkat keras militer modern yang canggih,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Kamis (5/1/2023).
“Peluncur HIMARS telah berhasil dikerahkan oleh militer Ukraina selama beberapa bulan terakhir dan merupakan kemampuan baru yang substansial untuk tentara.”
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan mengingat "lingkungan strategis" saat ini, Angkatan Bersenjata Australia harus dilengkapi dengan kemampuan militer kelas atas yang ditargetkan.
“Peluncur Naval Strike Missile dan HIMARS akan memberikan kekuatan pertahanan kita kemampuan untuk mencegah konflik dan melindungi kepentingan kita,” katanya.
Senjata HIMARS memiliki jangkauan hingga 300 kilometer, dan diperkirakan jangkauannya akan ditingkatkan di masa depan.
Senjata itu juga menyertakan radar pelacak senjata untuk mendeteksi dan merespons ancaman darat, udara, dan maritim.
Menurut pemerintah federal Australia, penyelesaian kesepakatan pembelian 20 unit High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS)—senjata yang dipasang di truk—akan terjadi tahun 2026.
Sebuah kesepakatan juga telah dicapai untuk memperoleh Naval Strike Missiles buatan Norwegia untuk kapal perang Australia tahun depan.
Total biaya untuk putaran investasi militer ini ditetapkan melebihi AUD1 miliar.
Di Ukraina pada Hari Tahun Baru, HIMARS yang dipasok AS telah membunuh lusinan, bahkan ratusan, tentara Rusia.
Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy mengatakan keefektifan sistem senjata di Ukraina telah memberikan lebih dari cukup alasan bagi Australia untuk membeli teknologi tersebut.
“Tingkat teknologi yang terlibat dalam akuisisi ini membawa pasukan kami ke perangkat keras militer modern yang canggih,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Kamis (5/1/2023).
“Peluncur HIMARS telah berhasil dikerahkan oleh militer Ukraina selama beberapa bulan terakhir dan merupakan kemampuan baru yang substansial untuk tentara.”
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan mengingat "lingkungan strategis" saat ini, Angkatan Bersenjata Australia harus dilengkapi dengan kemampuan militer kelas atas yang ditargetkan.
“Peluncur Naval Strike Missile dan HIMARS akan memberikan kekuatan pertahanan kita kemampuan untuk mencegah konflik dan melindungi kepentingan kita,” katanya.
Senjata HIMARS memiliki jangkauan hingga 300 kilometer, dan diperkirakan jangkauannya akan ditingkatkan di masa depan.
Senjata itu juga menyertakan radar pelacak senjata untuk mendeteksi dan merespons ancaman darat, udara, dan maritim.
(min)
tulis komentar anda