4 Partai Anti Islam di Eropa

Selasa, 03 Januari 2023 - 17:32 WIB
Sebuah poster kampanye anti-Islam oleh partai sayap kanan Jerman, AfD yang berbunyi: Hentikan Islamisasi, Pilih AfD. Foto/Vox
JAKARTA - Pada saat pelaksanaan pesta demokrasi dimulai beberapa negara di kawasan Eropa juga memiliki beberapa partai politik yang dijadikan kendaraan menuju suatu jabatan, salah satunya ada partai anti muslim yang diberlakukan di sana.

Adanya partai anti agama islam tentu menandai rasa sentimen terhadap umat muslim semakin diperlihatkan oleh partisipan dari partai-partai tersebut. Jika kehidupan dari partai tersebut semakin bangkit, maka bisa dipastikan kehidupan umat muslim di Eropa semakin sulit.

Berikut deretan 4 Partai anti Islam yang ada di kawasan Eropa, yang masih ada hingga saat ini.



1. Partij voor de Vrijheid (PVV) di Belanda

Dikutip dari dnpp-nl, PVV merupakan partai politik yang menyimbolkan sikap kebebasan dalam memilih. Partai ini didirikan pada tanggal 22 Februari 2006 dan berhasil menjadi partai politik terbesar kedua di Belanda.

Sejak pesta demokrasi pada tahun 2014 lalu, partai ini berhasil mendapatkan 4 kursi parlemen. Sehingga para partisipan partai yang berada di parlemen mulai membuat kebijakan in agar Al-Quran dilarang ada di Belanda dan semua masjid untuk ditutup.

2. Alternative für Deutschland (AfD) di Jerman

Alternative für Deutschland merupakan partai sayap kanan Jerman yang dikenal dengan partai yang anti-imigran, anti-Euro, dan anti-Islam. Pelarangan adanya Islam di Jerman karena agama Islam bukan milik negara Jerman.

Dikutip dari deutschlandfunk-de, Saat ini Afd sudah mendapatkan kursi di parlemen sejak tahun 2017 dengan perolehan suara sebanyak 13%. Akibat dari itu para anggota parlemen mulai melarang simbol Islam ada di publik dan juga melarang wanita berkerudung secara penuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More