China Kecam Wamil Taiwan karena Gunakan Rakyat sebagai Umpan Meriam
Rabu, 28 Desember 2022 - 21:00 WIB
BEIJING - Pemerintah China mengecam Taiwan pada Rabu (28/12/2022) karena berusaha menggunakan rakyat Taiwan sebagai "umpan meriam" dengan memperpanjang wajib militer dari empat bulan menjadi satu tahun mulai tahun 2024.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengumumkan perpanjangan wajib militer pada Selasa (27/12/2022). Ia mengutip meningkatnya ancaman yang dihadapi pulau itu dari tetangganya yang besar, China.
Menanggapi pertanyaan tentang keputusan Taiwan untuk memperpanjang masa dinas militer, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, bahwa "berjuang untuk tugas besar mencapai reunifikasi nasional sangat signifikan, mati untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan sama sekali tidak berharga".
"Kami percaya warga Taiwan sangat berprinsip, mereka tidak akan dijadikan umpan meriam oleh pasukan separatis kemerdekaan Taiwan," kata Wang dalam konferensi pers regular, seperti dikutip dari Reuters.
China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan untuk menegaskan klaim kedaulatannya, termasuk hampir setiap hari misi angkatan udara China di dekat pulau itu selama tiga tahun terakhir.
Pemerintah Taiwan mengatakan, hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka. Masa tugas wajib militer Taiwan dipersingkat dari satu tahun menjadi empat bulan oleh mantan presiden Ma Ying-jeou pada 2013, yang memiliki rencana bagi Taiwan untuk beralih ke pasukan sukarelawan, meskipun militer China sudah menguat secara drastis pada saat itu.
Sejak itu, militer Taiwan telah berjuang untuk memenuhi target perekrutan, dengan angkatan bersenjatanya memiliki 162.000 tentara di jajarannya per Juni tahun ini - kurang 7.000 dari targetnya. Hal ini sebagian disalahkan karena tingkat kelahiran yang menurun, meskipun keengganan kaum mudanya untuk mengejar karir militer juga disebut-sebut sebagai alasannya.
Karena itu, angkatan bersenjata Taiwan sudah secara substansial lebih lemah daripada Tentara Pembebasan Rakyat China, yang terakhir telah mengalami program modernisasi militer besar-besaran selama dua dekade terakhir.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengumumkan perpanjangan wajib militer pada Selasa (27/12/2022). Ia mengutip meningkatnya ancaman yang dihadapi pulau itu dari tetangganya yang besar, China.
Menanggapi pertanyaan tentang keputusan Taiwan untuk memperpanjang masa dinas militer, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, bahwa "berjuang untuk tugas besar mencapai reunifikasi nasional sangat signifikan, mati untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan sama sekali tidak berharga".
"Kami percaya warga Taiwan sangat berprinsip, mereka tidak akan dijadikan umpan meriam oleh pasukan separatis kemerdekaan Taiwan," kata Wang dalam konferensi pers regular, seperti dikutip dari Reuters.
China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan untuk menegaskan klaim kedaulatannya, termasuk hampir setiap hari misi angkatan udara China di dekat pulau itu selama tiga tahun terakhir.
Pemerintah Taiwan mengatakan, hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka. Masa tugas wajib militer Taiwan dipersingkat dari satu tahun menjadi empat bulan oleh mantan presiden Ma Ying-jeou pada 2013, yang memiliki rencana bagi Taiwan untuk beralih ke pasukan sukarelawan, meskipun militer China sudah menguat secara drastis pada saat itu.
Sejak itu, militer Taiwan telah berjuang untuk memenuhi target perekrutan, dengan angkatan bersenjatanya memiliki 162.000 tentara di jajarannya per Juni tahun ini - kurang 7.000 dari targetnya. Hal ini sebagian disalahkan karena tingkat kelahiran yang menurun, meskipun keengganan kaum mudanya untuk mengejar karir militer juga disebut-sebut sebagai alasannya.
Karena itu, angkatan bersenjata Taiwan sudah secara substansial lebih lemah daripada Tentara Pembebasan Rakyat China, yang terakhir telah mengalami program modernisasi militer besar-besaran selama dua dekade terakhir.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda