Jenderal Top Bangga Barat Sangat Mengkhawatirkan Drone Militer Iran
Senin, 26 Desember 2022 - 21:10 WIB
TEHERAN - Dengan membuat tuduhan Rusia menggunakan drone militer buatan Iran dalam konflik di Ukraina, Barat pada dasarnya mengakui keefektifan teknologi Iran.
Mayor Jenderal Iran Mohammad Hossein Baqeri mengungkapkan hal itu sambil menyebut tuduhan itu palsu. Dia menggambarkannya sebagai "bagian dari perang psikologis musuh."
Dalam artikel pada Minggu (25/12/2022), outlet berita Tasnim yang dikelola negara Iran mengutip Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang mengatakan Barat sangat menyadari betapa canggihnya UAV (drone) Teheran, sebagaimana dibuktikan klaim gencar Barat bahwa drone Iran digunakan dalam konflik Ukraina.
Baqeri melanjutkan dengan menyatakan, “Iran adalah salah satu dari lima produsen drone militer teratas di dunia.”
Menurut sang jenderal, mantan komandan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) baru-baru ini mengakui Washington telah kehilangan keunggulan udara sepenuhnya untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, paling tidak karena drone Iran.
“Memang benar bahwa mereka telah kehilangan keunggulan udara seperti itu,” ujar jenderal Iran itu.
Dia menambahkan, “Ini adalah pengakuan yang besar dan memalukan dari Amerika.”
Pada Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani bersikeras, "Republik Islam Iran belum mengekspor peralatan militer apa pun ke pihak mana pun untuk digunakan dalam perang Ukraina."
Diplomat itu juga memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa, “Kesabaran strategis Teheran tidak akan terbatas pada tuduhan yang tidak berdasar.”
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pidato Zelensky di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) pada Rabu, di mana dia menuduh Iran menyediakan drone kamikaze kepada Rusia.
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengklaim, "Pihak Ukraina tidak menunjukkan bukti penggunaan pesawat tak berawak Iran oleh Rusia dalam perang selama pertemuan antara spesialis Ukraina dan Iran.”
Ukraina dan AS telah berulang kali menuduh Iran memasok Rusia dengan drone militer, mengklaim drone Geran-2 Moskow sebenarnya adalah UAV Shahed-136 buatan Iran.
Pada awal Oktober, Rusia melakukan kampanye serangan besar-besaran di jaringan listrik dan infrastruktur kritis Ukraina. Serangan Moskow itu sangat bergantung pada rudal dan drone kamikaze.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengakui pada November bahwa Teheran telah mengirimkan "sejumlah kecil drone" ke Moskow "berbulan-bulan sebelum" konflik di Ukraina pecah.
Kremlin, pada gilirannya, secara konsisten menyangkal militer Rusia menggunakan drone Iran. Moskow bersikeras semua senjata yang digunakan di Ukraina berasal dari stok domestik.
Mayor Jenderal Iran Mohammad Hossein Baqeri mengungkapkan hal itu sambil menyebut tuduhan itu palsu. Dia menggambarkannya sebagai "bagian dari perang psikologis musuh."
Dalam artikel pada Minggu (25/12/2022), outlet berita Tasnim yang dikelola negara Iran mengutip Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang mengatakan Barat sangat menyadari betapa canggihnya UAV (drone) Teheran, sebagaimana dibuktikan klaim gencar Barat bahwa drone Iran digunakan dalam konflik Ukraina.
Baqeri melanjutkan dengan menyatakan, “Iran adalah salah satu dari lima produsen drone militer teratas di dunia.”
Menurut sang jenderal, mantan komandan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) baru-baru ini mengakui Washington telah kehilangan keunggulan udara sepenuhnya untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, paling tidak karena drone Iran.
“Memang benar bahwa mereka telah kehilangan keunggulan udara seperti itu,” ujar jenderal Iran itu.
Dia menambahkan, “Ini adalah pengakuan yang besar dan memalukan dari Amerika.”
Pada Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani bersikeras, "Republik Islam Iran belum mengekspor peralatan militer apa pun ke pihak mana pun untuk digunakan dalam perang Ukraina."
Diplomat itu juga memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa, “Kesabaran strategis Teheran tidak akan terbatas pada tuduhan yang tidak berdasar.”
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pidato Zelensky di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) pada Rabu, di mana dia menuduh Iran menyediakan drone kamikaze kepada Rusia.
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengklaim, "Pihak Ukraina tidak menunjukkan bukti penggunaan pesawat tak berawak Iran oleh Rusia dalam perang selama pertemuan antara spesialis Ukraina dan Iran.”
Ukraina dan AS telah berulang kali menuduh Iran memasok Rusia dengan drone militer, mengklaim drone Geran-2 Moskow sebenarnya adalah UAV Shahed-136 buatan Iran.
Pada awal Oktober, Rusia melakukan kampanye serangan besar-besaran di jaringan listrik dan infrastruktur kritis Ukraina. Serangan Moskow itu sangat bergantung pada rudal dan drone kamikaze.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengakui pada November bahwa Teheran telah mengirimkan "sejumlah kecil drone" ke Moskow "berbulan-bulan sebelum" konflik di Ukraina pecah.
Kremlin, pada gilirannya, secara konsisten menyangkal militer Rusia menggunakan drone Iran. Moskow bersikeras semua senjata yang digunakan di Ukraina berasal dari stok domestik.
(sya)
tulis komentar anda