Belarusia: Rudal Iskander dan S-400 yang Dikerahkan Rusia Siap Tempur
Senin, 26 Desember 2022 - 10:52 WIB
MINSK - Sistem rudal taktis Iskander dan sistem pertahanan udara S-400 yang dikerahkan Rusia ke Belarusia sepenuhnya siap untuk melakukan tugas tempur.
Kesiapan senjata itu diumumkan Kepala Direktorat Utama Ideologi Kementerian Pertahanan Belarusia, Leonid Kasinsky, pada Minggu.
"Prajurit kami, kru telah sepenuhnya menyelesaikan pelatihan mereka di pusat pelatihan tempur bersama Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarusia," kata Kasinsky dalam pengumuman video yang di-posting di Telegram.
“Jenis senjata ini (sistem Iskander dan S-400) sedang dalam tugas tempur hari ini dan mereka sepenuhnya siap untuk melakukan tugas sesuai tujuan yang dimaksudkan," lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Senin (26/12/2022).
Tidak jelas berapa banyak sistem rudal Iskander—yang mampu membawa hulu ledak nuklir—telah dikerahkan ke Belarusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juni bahwa Moskow akan memasok Minsk dengan senjata tersebut dan sistem pertahanan udara S-400.
Pengumuman dari pejabat Kementerian Pertahanan Belarusia itu muncul di tengah meningkatnya tekanan Moskow pada Minsk untuk membantu invasinya ke Ukraina, yang sekarang sudah berjalan 10 bulan dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Pasukan Rusia menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran untuk serangan gagal mereka ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada bulan Februari, dan telah terjadi peningkatan aktivitas militer Rusia dan Belarusia dalam beberapa bulan terakhir.
Iskander-M, sistem rudal berpemandu mobile dengan nama sandi "SS-26 Stone" oleh NATO, menggantikan sistem rudal Scud Soviet. Dua peluru kendalinya memiliki jangkauan hingga 500 km (300 mil) dan dapat membawa hulu ledak konvensional atau pun nuklir.
Kisaran itu mencapai jauh ke tetangga Belarusia, Ukraina, dan negara anggota NATO; Polandia, yang memiliki hubungan sangat tegang dengan Minsk.
Sedangkan sistem S-400 adalah sistem intersepsi rudal darat-ke-udara (SAM) Rusia yang mampu melibatkan pesawat terbang, UAV dan rudal jelajah serta memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik terminal.
Kasinsky menambahkan pesawat militer negaranya juga telah dimodifikasi untuk membawa "amunisi penerbangan khusus".
Kesiapan senjata itu diumumkan Kepala Direktorat Utama Ideologi Kementerian Pertahanan Belarusia, Leonid Kasinsky, pada Minggu.
"Prajurit kami, kru telah sepenuhnya menyelesaikan pelatihan mereka di pusat pelatihan tempur bersama Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarusia," kata Kasinsky dalam pengumuman video yang di-posting di Telegram.
“Jenis senjata ini (sistem Iskander dan S-400) sedang dalam tugas tempur hari ini dan mereka sepenuhnya siap untuk melakukan tugas sesuai tujuan yang dimaksudkan," lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Senin (26/12/2022).
Tidak jelas berapa banyak sistem rudal Iskander—yang mampu membawa hulu ledak nuklir—telah dikerahkan ke Belarusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juni bahwa Moskow akan memasok Minsk dengan senjata tersebut dan sistem pertahanan udara S-400.
Pengumuman dari pejabat Kementerian Pertahanan Belarusia itu muncul di tengah meningkatnya tekanan Moskow pada Minsk untuk membantu invasinya ke Ukraina, yang sekarang sudah berjalan 10 bulan dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Pasukan Rusia menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran untuk serangan gagal mereka ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada bulan Februari, dan telah terjadi peningkatan aktivitas militer Rusia dan Belarusia dalam beberapa bulan terakhir.
Iskander-M, sistem rudal berpemandu mobile dengan nama sandi "SS-26 Stone" oleh NATO, menggantikan sistem rudal Scud Soviet. Dua peluru kendalinya memiliki jangkauan hingga 500 km (300 mil) dan dapat membawa hulu ledak konvensional atau pun nuklir.
Kisaran itu mencapai jauh ke tetangga Belarusia, Ukraina, dan negara anggota NATO; Polandia, yang memiliki hubungan sangat tegang dengan Minsk.
Sedangkan sistem S-400 adalah sistem intersepsi rudal darat-ke-udara (SAM) Rusia yang mampu melibatkan pesawat terbang, UAV dan rudal jelajah serta memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik terminal.
Kasinsky menambahkan pesawat militer negaranya juga telah dimodifikasi untuk membawa "amunisi penerbangan khusus".
(min)
tulis komentar anda