Diplomat Rusia: Zelensky Pergi ke AS untuk Cari Lebih Banyak Bantuan Militer
Jum'at, 23 Desember 2022 - 06:00 WIB
MOSKOW - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan lebih banyak bantuan keuangan dan militer dari Washington.
"Tujuan kunjungan itu bisa diprediksi. Zelensky datang untuk meminta lebih banyak bantuan keuangan dan militer. Dia bahkan tidak datang dengan tuntutan, dia dibawa oleh mereka yang pada akhirnya akan mendapatkan bantuan keuangan itu,” kata Zakharova, seperti dikutip dari TASS.
“Mereka membawanya (Zelensky) ke sana seperti boneka, menunjukkannya kepada semua orang, mengembalikannya ke pesawat dan mengirimnya pergi," lanjutnya pada konferensi pers, Kamis (22/12/2022).
Diplomat itu mengatakan bantuan telah dijanjikan, dan "semuanya disajikan sehingga tidak ada seorang pun di Kongres AS yang meragukan bahwa rezim Kiev perlu didukung lebih lanjut."
Pada 21 Desember, Zelensky, atas undangan Presiden AS Joe Biden, menghabiskan beberapa jam di Washington, bertemu dengan presiden AS, pimpinan Kongres, dan berpidato di sana. Selama kunjungannya, AS mengumumkan paket bantuan baru senilai USD1,85 miliar.
Sementara Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, menuduh Washington mengobarkan "perang proxy" terhadap Moskow. Ia mengatakan semua pernyataan dan deklarasi yang dibuat selama kunjungan Zelensky hanya semakin membuktikan bahwa pemerintahan Biden tidak tertarik pada penyelesaian damai.
“Perjalanan ala Hollywood ke Washington oleh kepala rezim Kiev telah mengkonfirmasi bahwa pernyataan damai pemerintah tentang kurangnya niat untuk memulai konfrontasi dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong,” kata Antonov, dalam rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Washington pada Rabu malam waktu setempat.
Antonov mengatakan, Washington mengerahkan semua sumber daya, senjata, dan kemampuan intelijennya yang sangat besar ke Kiev untuk mengejar gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
Duta Besar Rusia itu secara khusus mencatat janji AS untuk memasok Kiev dengan rudal pertahanan udara Patriot. Ia lantas memperingatkan bahwa senjata semacam itu dan awaknya akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia. Dia juga mengecam spekulasi yang berkembang tentang pengiriman rudal ATACMS dan drone serang jarak jauh.
"Tujuan kunjungan itu bisa diprediksi. Zelensky datang untuk meminta lebih banyak bantuan keuangan dan militer. Dia bahkan tidak datang dengan tuntutan, dia dibawa oleh mereka yang pada akhirnya akan mendapatkan bantuan keuangan itu,” kata Zakharova, seperti dikutip dari TASS.
“Mereka membawanya (Zelensky) ke sana seperti boneka, menunjukkannya kepada semua orang, mengembalikannya ke pesawat dan mengirimnya pergi," lanjutnya pada konferensi pers, Kamis (22/12/2022).
Diplomat itu mengatakan bantuan telah dijanjikan, dan "semuanya disajikan sehingga tidak ada seorang pun di Kongres AS yang meragukan bahwa rezim Kiev perlu didukung lebih lanjut."
Pada 21 Desember, Zelensky, atas undangan Presiden AS Joe Biden, menghabiskan beberapa jam di Washington, bertemu dengan presiden AS, pimpinan Kongres, dan berpidato di sana. Selama kunjungannya, AS mengumumkan paket bantuan baru senilai USD1,85 miliar.
Sementara Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, menuduh Washington mengobarkan "perang proxy" terhadap Moskow. Ia mengatakan semua pernyataan dan deklarasi yang dibuat selama kunjungan Zelensky hanya semakin membuktikan bahwa pemerintahan Biden tidak tertarik pada penyelesaian damai.
“Perjalanan ala Hollywood ke Washington oleh kepala rezim Kiev telah mengkonfirmasi bahwa pernyataan damai pemerintah tentang kurangnya niat untuk memulai konfrontasi dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong,” kata Antonov, dalam rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Washington pada Rabu malam waktu setempat.
Antonov mengatakan, Washington mengerahkan semua sumber daya, senjata, dan kemampuan intelijennya yang sangat besar ke Kiev untuk mengejar gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
Duta Besar Rusia itu secara khusus mencatat janji AS untuk memasok Kiev dengan rudal pertahanan udara Patriot. Ia lantas memperingatkan bahwa senjata semacam itu dan awaknya akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia. Dia juga mengecam spekulasi yang berkembang tentang pengiriman rudal ATACMS dan drone serang jarak jauh.
(esn)
tulis komentar anda