Dubes Rusia Cibir Kunjungan Zelensky, Sebut AS Promosikan Perang Proxy
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, menuduh Washington mengobarkan "perang proxy" terhadap Moskow. Ia mengatakan semua pernyataan dan deklarasi yang dibuat selama kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya semakin membuktikan bahwa pemerintahan Biden tidak tertarik pada penyelesaian damai.
“Perjalanan ala Hollywood ke Washington oleh kepala rezim Kiev telah mengkonfirmasi bahwa pernyataan damai pemerintah tentang kurangnya niat untuk memulai konfrontasi dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong,” kata Antonov, dalam rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Washington pada Rabu malam waktu setempat.
Antonov mengatakan Washington mengerahkan semua sumber daya, senjata, dan kemampuan intelijennya yang sangat besar ke Kiev untuk mengejar gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
Duta Besar Rusia itu secara khusus mencatat janji AS untuk memasok Kiev dengan rudal pertahanan udara Patriot. Ia lantas memperingatkan bahwa senjata semacam itu dan awaknya akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia. Dia juga mengecam spekulasi yang berkembang tentang pengiriman rudal ATACMS dan drone serang jarak jauh.
“Apa yang pada dasarnya diumumkan untuk tepuk tangan dan seringai sarkastik, adalah kebutuhan untuk melanjutkan 'perang proksi' melawan negara kami. Sampai kemenangan penuh atas kami,” tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/12/2022).
Moskow telah berulang kali mencoba untuk menarik akal sehat di semua tingkatan, kata diplomat Rusia itu, menekankan bahwa pengiriman senjata yang semakin modern dan jarak jauh serta tindakan provokatif lainnya oleh AS dan sekutunya mengarah pada eskalasi, dengan konsekuensi yang tidak mungkin untuk dibayangkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambangi AS pada Rabu waktu setempat. Ini menjadi kunjungan pertamanya keluar negeri pasca invasi Rusia pada Februari lalu.
Dalam kunjungannya ke AS, ia bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih dan berpidato di Kongres. Dalam pidato bersejarahnya di Kongres AS, ia bersumpah Ukraina akan terus hidup dan menendang Rusia.
“Perjalanan ala Hollywood ke Washington oleh kepala rezim Kiev telah mengkonfirmasi bahwa pernyataan damai pemerintah tentang kurangnya niat untuk memulai konfrontasi dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong,” kata Antonov, dalam rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Washington pada Rabu malam waktu setempat.
Antonov mengatakan Washington mengerahkan semua sumber daya, senjata, dan kemampuan intelijennya yang sangat besar ke Kiev untuk mengejar gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
Duta Besar Rusia itu secara khusus mencatat janji AS untuk memasok Kiev dengan rudal pertahanan udara Patriot. Ia lantas memperingatkan bahwa senjata semacam itu dan awaknya akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia. Dia juga mengecam spekulasi yang berkembang tentang pengiriman rudal ATACMS dan drone serang jarak jauh.
“Apa yang pada dasarnya diumumkan untuk tepuk tangan dan seringai sarkastik, adalah kebutuhan untuk melanjutkan 'perang proksi' melawan negara kami. Sampai kemenangan penuh atas kami,” tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/12/2022).
Moskow telah berulang kali mencoba untuk menarik akal sehat di semua tingkatan, kata diplomat Rusia itu, menekankan bahwa pengiriman senjata yang semakin modern dan jarak jauh serta tindakan provokatif lainnya oleh AS dan sekutunya mengarah pada eskalasi, dengan konsekuensi yang tidak mungkin untuk dibayangkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambangi AS pada Rabu waktu setempat. Ini menjadi kunjungan pertamanya keluar negeri pasca invasi Rusia pada Februari lalu.
Dalam kunjungannya ke AS, ia bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih dan berpidato di Kongres. Dalam pidato bersejarahnya di Kongres AS, ia bersumpah Ukraina akan terus hidup dan menendang Rusia.