Hagia Sopia, Situs 15 Abad yang Sensitif bagi Dua Agama

Sabtu, 11 Juli 2020 - 08:14 WIB
1. Patriark Ekumenis Bartholomew, kepala spiritual dari 300 juta orang Kristen Ortodoks, mengatakan mengubah status Hagia Sophia akan memecah dunia Timur dan Barat. Gereja Ortodoks Rusia mengatakan mengubahnya menjadi masjid tidak dapat diterima.

2. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo mengatakan setiap perubahan akan mengurangi kemampuannya untuk melayani umat manusia sebagai jembatan yang sangat dibutuhkan antara mereka yang berbeda tradisi dan budaya agama.

3.Yunani, negara yang sangat Ortodoks, mengatakan Turki berisiko membuka jurang emosional yang sangat besar dengan negara-negara Kristen jika itu mengubah bangunan yang merupakan pusat kerajaan Bizantium berbahasa Yunani dan gereja Ortodoks.

4.Turki mengkritik apa yang dikatakannya campur tangan asing. "Ini adalah masalah kedaulatan nasional," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. "Yang penting adalah apa yang diinginkan orang-orang Turki."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More