Kazakhstan Bantah China Soal Pneumonia Lebih Mematikan dari Covid-19
Sabtu, 11 Juli 2020 - 02:32 WIB
Negara itu sejauh ini telah mendaftarkan lebih dari 53.000 kasus, termasuk 264 kematian.
Diminta untuk mengomentari bantahan Kazakhstan terhadap klaim Kedutaan Besar China, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menahan diri untuk berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa Beijing berharap untuk menerima lebih banyak informasi.
"China berharap untuk melanjutkan kerja sama dengan Kazakhstan untuk bersama-sama memerangi epidemi dan menjaga kesehatan masyarakat di kedua negara," katanya.
Sementara itu kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa kasus-kasus pneumonia di Kazakhstan berada dalam radar WHO.
"Mengingat lonjakan kasus Covid-19 dalam tujuh hari terakhir, kemungkinan ada penjelasannya," ujarnya.
"Lintasan ke atas Covid-19 di negara ini akan menunjukkan bahwa banyak dari kasus ini sebenarnya adalah kasus Covid-19 yang tidak terdiagnosis," jelas Ryan.
Ryan mengatakan bahwa WHO tetap berpikiran terbuka dan tim akan memeriksa tes negatif Covid-19 yang palsu dan pola sinar-X.
Untuk diketahui, cluster pneumonia atipikal dapat terjadi kapan saja dari penyebab lain seperti bakteri yang muncul sebagai penyakit Legionnaire atau influenza.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Diminta untuk mengomentari bantahan Kazakhstan terhadap klaim Kedutaan Besar China, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menahan diri untuk berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa Beijing berharap untuk menerima lebih banyak informasi.
"China berharap untuk melanjutkan kerja sama dengan Kazakhstan untuk bersama-sama memerangi epidemi dan menjaga kesehatan masyarakat di kedua negara," katanya.
Sementara itu kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa kasus-kasus pneumonia di Kazakhstan berada dalam radar WHO.
"Mengingat lonjakan kasus Covid-19 dalam tujuh hari terakhir, kemungkinan ada penjelasannya," ujarnya.
"Lintasan ke atas Covid-19 di negara ini akan menunjukkan bahwa banyak dari kasus ini sebenarnya adalah kasus Covid-19 yang tidak terdiagnosis," jelas Ryan.
Ryan mengatakan bahwa WHO tetap berpikiran terbuka dan tim akan memeriksa tes negatif Covid-19 yang palsu dan pola sinar-X.
Untuk diketahui, cluster pneumonia atipikal dapat terjadi kapan saja dari penyebab lain seperti bakteri yang muncul sebagai penyakit Legionnaire atau influenza.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)
tulis komentar anda