Perjanjian Raja Abdulaziz dan Roosevelt, Cikal Bakal Arab Saudi Jadi Sekutu AS
Kamis, 15 Desember 2022 - 15:34 WIB
RIYADH - Arab Saudi telah menjadi sekutu utama Amerika Serikat (AS) selama puluhan tahun. Hingga kini, kerajaan yang jadi rumah situs tersuci umat Islam itu dijanjikan perlindungan militer oleh Washington.
Cikal bakal Kerajaan Arab Saudi menjadi sekutu Amerika bermula dari peristiwa 14 Februari 1945.
Pada tanggal itulah Presiden AS saat itu; Franklin D Roosevelt, kembali dari Konferensi Yalta di mana dia bertemu dengan Winston Churchill Inggris dan Joseph Stalin dari Uni Soviet, dan Raja Abdulaziz Al-Saud; pendiri Kerajaan Arab Saudi.
Usai pertemuan itu, Raja Abdulaziz dipanggil untuk bertemu Roosevelet secara pribadi. Pertemuan berlangsung di kapal USS Quincy di Terusan Suez.
Pertemuan khusus itu menghasilkan Pakta Quincy yang ditandatangani oleh kedua pemimpin.
Menurut laporan Middle East Monitor, Kamis (15/12/2022), bagian terpenting dari perjanjian atau pakta itu adalah bahwa AS akan memberikan perlindungan tanpa syarat kepada keluarga al-Saud yang berkuasa di Kerajaan Arab Saudi dengan imbalan jaminan pasokan energi Saudi kepada Amerika untuk jangka waktu 60 tahun.
Selama masa kepresidenan George W Bush pada tahun 2005, perjanjian tersebut diperbarui untuk 60 tahun lagi.
Sepanjang periode yang panjang ini, semuanya berjalan dengan baik dan hubungan kedua negara juga baik sampai akhirnya Pangeran Mohammed bin Salman al-Saud menjadi Putra Mahkota Arab Saudi pada tahun 2017.
Cikal bakal Kerajaan Arab Saudi menjadi sekutu Amerika bermula dari peristiwa 14 Februari 1945.
Pada tanggal itulah Presiden AS saat itu; Franklin D Roosevelt, kembali dari Konferensi Yalta di mana dia bertemu dengan Winston Churchill Inggris dan Joseph Stalin dari Uni Soviet, dan Raja Abdulaziz Al-Saud; pendiri Kerajaan Arab Saudi.
Usai pertemuan itu, Raja Abdulaziz dipanggil untuk bertemu Roosevelet secara pribadi. Pertemuan berlangsung di kapal USS Quincy di Terusan Suez.
Pertemuan khusus itu menghasilkan Pakta Quincy yang ditandatangani oleh kedua pemimpin.
Menurut laporan Middle East Monitor, Kamis (15/12/2022), bagian terpenting dari perjanjian atau pakta itu adalah bahwa AS akan memberikan perlindungan tanpa syarat kepada keluarga al-Saud yang berkuasa di Kerajaan Arab Saudi dengan imbalan jaminan pasokan energi Saudi kepada Amerika untuk jangka waktu 60 tahun.
Selama masa kepresidenan George W Bush pada tahun 2005, perjanjian tersebut diperbarui untuk 60 tahun lagi.
Sepanjang periode yang panjang ini, semuanya berjalan dengan baik dan hubungan kedua negara juga baik sampai akhirnya Pangeran Mohammed bin Salman al-Saud menjadi Putra Mahkota Arab Saudi pada tahun 2017.
tulis komentar anda