Guru Teknologi: Globalisasi dan Perdagangan Bebas Hampir Mati
Sabtu, 10 Desember 2022 - 00:15 WIB
WASHINGTON - Geopolitik telah secara drastis mengubah situasi yang dihadapi para pembuat semikonduktor, yang telah berjuang dengan berbagai kendala.
Peringatan itu diungkapkan Pendiri Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) Morris Chang.
Veteran industri chip itu berbicara dalam acara di Phoenix, Arizona, pada Selasa. Dalam momen itu, perusahaannya sebagai produsen semikonduktor terkemuka dunia, meluncurkan rencana ambisius USD40 miliar untuk memperluas dan meningkatkan pabrik barunya di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.
Ini adalah pabrik chip canggih pertama TSMC di Amerika Serikat dalam lebih dari dua dekade, dan Chang mengatakan masih banyak "kerja keras" untuk membuatnya sukses.
Peningkatan dilaporkan dapat memungkinkan pabrik Phoenix memproduksi chip untuk iPhone Apple yang dapat melakukan hampir 17 triliun kalkulasi khusus per detik.
TSMC kemudian berencana membangun pabrik kedua di sana yang akan menampilkan teknologi produksi yang lebih maju, menargetkan smartphone, komputer, dan perangkat pintar masa depan lainnya.
Berbicara dengan Nikkei Asia di sela-sela acara, Chang membandingkan proyek saat ini dengan saat TSMC membangun pabrik pertamanya di AS, di Camas, Washington, pada tahun 1995.
“Dua puluh tujuh tahun telah berlalu dan (industri semikonduktor) menyaksikan perubahan besar di dunia, perubahan situasi geopolitik besar di dunia,” papar Chang.
Dia menambahkan, “Globalisasi hampir mati dan perdagangan bebas hampir mati. Banyak orang masih berharap mereka akan kembali, tetapi saya tidak berpikir mereka akan kembali.”
Komentarnya muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan antara AS dan China terkait teknologi utama, termasuk semikonduktor, dapat semakin merugikan rantai pasokan teknologi global.
Pada Oktober, Washington meluncurkan pembatasan baru, yang mempersulit perusahaan seperti TSMC melayani klien mereka.
Peringatan itu diungkapkan Pendiri Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) Morris Chang.
Veteran industri chip itu berbicara dalam acara di Phoenix, Arizona, pada Selasa. Dalam momen itu, perusahaannya sebagai produsen semikonduktor terkemuka dunia, meluncurkan rencana ambisius USD40 miliar untuk memperluas dan meningkatkan pabrik barunya di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.
Ini adalah pabrik chip canggih pertama TSMC di Amerika Serikat dalam lebih dari dua dekade, dan Chang mengatakan masih banyak "kerja keras" untuk membuatnya sukses.
Peningkatan dilaporkan dapat memungkinkan pabrik Phoenix memproduksi chip untuk iPhone Apple yang dapat melakukan hampir 17 triliun kalkulasi khusus per detik.
TSMC kemudian berencana membangun pabrik kedua di sana yang akan menampilkan teknologi produksi yang lebih maju, menargetkan smartphone, komputer, dan perangkat pintar masa depan lainnya.
Berbicara dengan Nikkei Asia di sela-sela acara, Chang membandingkan proyek saat ini dengan saat TSMC membangun pabrik pertamanya di AS, di Camas, Washington, pada tahun 1995.
“Dua puluh tujuh tahun telah berlalu dan (industri semikonduktor) menyaksikan perubahan besar di dunia, perubahan situasi geopolitik besar di dunia,” papar Chang.
Dia menambahkan, “Globalisasi hampir mati dan perdagangan bebas hampir mati. Banyak orang masih berharap mereka akan kembali, tetapi saya tidak berpikir mereka akan kembali.”
Komentarnya muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan antara AS dan China terkait teknologi utama, termasuk semikonduktor, dapat semakin merugikan rantai pasokan teknologi global.
Pada Oktober, Washington meluncurkan pembatasan baru, yang mempersulit perusahaan seperti TSMC melayani klien mereka.
(sya)
tulis komentar anda