Kasus Baru Virus Corona Meningkat, Melbourne Kembali Lockdown

Jum'at, 10 Juli 2020 - 13:12 WIB
Wakil Presiden AS Mike Pence yang memimpin gugus tugas virus korona Gedung Putih, beranggapan aturan semestinya tak “terlalu ketat”. Pence membela kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi, dengan mengatakan gelombang wabah terlihat melandai. (Baca juga: Buka Masker Saat Wawancara, Asosiasi Pers Brasil Tuntut Bolsonaro)

“Karena apa yang sudah dilakukan orang-orang Amerika, karena pekerjaan luar biasa dari petugas kesehatan di seluruh negeri, kami meyakini bahwa tingkat kematian rata-rata terus rendah dan stabil,” ujarnya dilansir BBC.

Dia menambahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan mengeluarkan pedoman baru tentang pembukaan kembali sekolah setelah Trump mengkritik rencana yang diajukan badan pakar sebagai “sangat tangguh dan mahal” dan mengancam akan memotong dana ke sekolah yang tidak membuka kembali aktivitasnya di musim gugur. ”Presiden mengatakan hari ini kami hanya tidak ingin pedoman yang terlalu sulit,” kata Pence. CDC akan mengeluarkan seperangkat pedoman baru pada pekan depan.

Sekolah-sekolah di AS biasanya mulai ajaran baru pada Agustus atau awal September. Pedoman CDC menyarankan siswa dan staf di sekolah memakai penutup wajah serta tinggal di rumah jika perlu. Mereka juga menyarankan sekolah-sekolah harus menerapkan jadwal dan pengaturan tempat duduk yang mendukung jaga jarak sosial serta menutup ruang-ruang berkumpul. (Lihat videonya: Maria Lumowa Berhasil Diekstraisi ke Indonesia, Simak kronologis Lengkapnya)

Pada Rabu, maskapai United Airlines memperingatkan bahwa perusahaan terpaksa memberhentikan hampir setengah dari pekerjanya atau sekitar 36.000 karyawan, jika tidak ada peningkatan jumlah penerbangan secara signifikan. Dalam memo internal kepada karyawan, maskapai yang berbasis di Chicago ini meminta mereka menjalani cuti sukarela dan memperingatkan bahwa pramugari serta personel layanan pelanggan bandara akan paling terdampak. (Andika H Mustaqim)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More