Putin Bicara soal Penggunaan Senjata Nuklir, AS Tersinggung
Kamis, 08 Desember 2022 - 08:24 WIB
WASHINGTON - Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara tentang meningkatnya risiko perang nuklir dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan bom nuklirnya lebih dulu.
Kata-kata Putin itu membuat Amerika Serikat (AS) tersinggung karena disampaikan di tengah memanasnya perang Rusia di Ukraina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengecam apa yang dia sebut "pembicaraan longgar" tentang senjata nuklir oleh Putin.
"Kami pikir pembicaraan longgar tentang senjata nuklir sama sekali tidak bertanggung jawab," kata Price, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (8/12/2022).
Price mengatakan kekuatan nuklir di seluruh dunia sejak Perang Dingin, termasuk China, India, Amerika Serikat, dan Rusia sendiri, sudah jelas bahwa perang nuklir adalah sesuatu yang tidak boleh diperjuangkan dan tidak akan pernah bisa dimenangkan.
“Kami pikir retorika lain—apakah itu senjata nuklir atau bahkan meningkatkan momok penggunaan senjata nuklir taktis—adalah sesuatu yang tidak bertanggung jawab,” kata Price.
“Itu berbahaya dan bertentangan dengan semangat pernyataan yang telah menjadi inti dari rezim non-proliferasi nuklir sejak Perang Dingin,” katanya lagi.
Pernyataan Nuklir Putin
Sebelumnya, Presiden Putin dalam pertemuan dengan Dewan Hak Asasi Manusia Rusia pada Rabu mengatakan ancaman perang nuklir meningkat. Namun, dia menegaskan bahwa negaranya tidak gila dan tidak akan menggunakan bom nuklirnya lebih dulu.
Orang nomor satu Rusia ini bersikeras bahwa negaranya hanya akan menggunakan senjata pemusnah massal sebagai tanggapan atas serangan.
"Ancaman seperti itu berkembang, akan salah untuk menyembunyikannya," kata Putin.
Namun dia menegaskan bahwa Rusia dalam keadaan apa pun tidak akan menggunakan senjata terlebih dahulu, dan tidak akan mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.
"Kami tidak gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," katanya.
"Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," ujarnya.
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Putin sebelumnya bersikeras bahwa doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk pertahanan.
Kata-kata Putin itu membuat Amerika Serikat (AS) tersinggung karena disampaikan di tengah memanasnya perang Rusia di Ukraina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengecam apa yang dia sebut "pembicaraan longgar" tentang senjata nuklir oleh Putin.
"Kami pikir pembicaraan longgar tentang senjata nuklir sama sekali tidak bertanggung jawab," kata Price, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (8/12/2022).
Price mengatakan kekuatan nuklir di seluruh dunia sejak Perang Dingin, termasuk China, India, Amerika Serikat, dan Rusia sendiri, sudah jelas bahwa perang nuklir adalah sesuatu yang tidak boleh diperjuangkan dan tidak akan pernah bisa dimenangkan.
“Kami pikir retorika lain—apakah itu senjata nuklir atau bahkan meningkatkan momok penggunaan senjata nuklir taktis—adalah sesuatu yang tidak bertanggung jawab,” kata Price.
“Itu berbahaya dan bertentangan dengan semangat pernyataan yang telah menjadi inti dari rezim non-proliferasi nuklir sejak Perang Dingin,” katanya lagi.
Pernyataan Nuklir Putin
Sebelumnya, Presiden Putin dalam pertemuan dengan Dewan Hak Asasi Manusia Rusia pada Rabu mengatakan ancaman perang nuklir meningkat. Namun, dia menegaskan bahwa negaranya tidak gila dan tidak akan menggunakan bom nuklirnya lebih dulu.
Orang nomor satu Rusia ini bersikeras bahwa negaranya hanya akan menggunakan senjata pemusnah massal sebagai tanggapan atas serangan.
"Ancaman seperti itu berkembang, akan salah untuk menyembunyikannya," kata Putin.
Namun dia menegaskan bahwa Rusia dalam keadaan apa pun tidak akan menggunakan senjata terlebih dahulu, dan tidak akan mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.
"Kami tidak gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," katanya.
"Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," ujarnya.
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Putin sebelumnya bersikeras bahwa doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk pertahanan.
(min)
tulis komentar anda