Dr Andrew Huff: AS Danai Laboratorium China untuk Operasi Intelijen
Senin, 05 Desember 2022 - 20:02 WIB
WASHINGTON - Bioresearch (riset biologi) yang didanai Amerika Serikat (AS) di tanah asing tampaknya menjadi "operasi intelijen raksasa" untuk menilai kemampuan peperangan biologis.
Seorang whistleblower, Dr Andrew Huff, mengungkapkan hal itu. Menurut dia, mengumpulkan dan mengotak-atik virus corona kelelawar di China pada akhirnya mengakibatkan pelepasan SARS-CoV-2 secara tidak sengaja. Infeksi itu menyebabkan Covid-19.
Dr Andrew Huff pernah bekerja sebagai wakil presiden EcoHealth Alliance, lembaga yang terlibat dalam menyalurkan dolar pembayar pajak AS untuk proyek-proyek penelitian biologi di seluruh dunia.
“Salah satunya, yang dilakukan di Institut Virologi Wuhan (WIV) adalah asal mula pandemi Covid-19, dan baik Beijing maupun Washington terlibat dalam penyembunyian besar-besaran,” klaim dia.
Pada Sabtu, tabloid Inggris The Sun melaporkan tuduhan tersebut, yang telah dirinci Huff dalam buku yang akan datang.
Menurut pengakuannya, pada 2009, EcoHealth Alliance meluncurkan program bernama PREDICT. Didanai oleh badan bantuan asing USAID, itu bertujuan mengumpulkan sampel penyakit yang berpotensi berbahaya di seluruh dunia, seolah-olah untuk mempersiapkan umat manusia menghadapi potensi wabah.
“Laboratorium Wuhan adalah salah satu mitra asing dari program tersebut, mempelajari virus corona pada kelelawar,” ujar Huff.
Seorang whistleblower, Dr Andrew Huff, mengungkapkan hal itu. Menurut dia, mengumpulkan dan mengotak-atik virus corona kelelawar di China pada akhirnya mengakibatkan pelepasan SARS-CoV-2 secara tidak sengaja. Infeksi itu menyebabkan Covid-19.
Dr Andrew Huff pernah bekerja sebagai wakil presiden EcoHealth Alliance, lembaga yang terlibat dalam menyalurkan dolar pembayar pajak AS untuk proyek-proyek penelitian biologi di seluruh dunia.
“Salah satunya, yang dilakukan di Institut Virologi Wuhan (WIV) adalah asal mula pandemi Covid-19, dan baik Beijing maupun Washington terlibat dalam penyembunyian besar-besaran,” klaim dia.
Pada Sabtu, tabloid Inggris The Sun melaporkan tuduhan tersebut, yang telah dirinci Huff dalam buku yang akan datang.
Menurut pengakuannya, pada 2009, EcoHealth Alliance meluncurkan program bernama PREDICT. Didanai oleh badan bantuan asing USAID, itu bertujuan mengumpulkan sampel penyakit yang berpotensi berbahaya di seluruh dunia, seolah-olah untuk mempersiapkan umat manusia menghadapi potensi wabah.
“Laboratorium Wuhan adalah salah satu mitra asing dari program tersebut, mempelajari virus corona pada kelelawar,” ujar Huff.
Lihat Juga :
tulis komentar anda