Pemerintah Jerman Didesak Segera Atasi Masalah Kekurangan Amunisi
Minggu, 04 Desember 2022 - 21:15 WIB
BERLIN - Komisaris Militer Parlemen Jerman pada Minggu (4/12/2022) menyerukan jadwal mendesak untuk menyelesaikan kekurangan amunisi yang dihadapi militer negara itu.
Berlin telah mengirimkan amunisi dalam jumlah besar untuk mendukung Ukraina melawan agresi Rusia, tetapi gagal mengisi kembali pasokan, meskipun Berlin menjanjikan tambahan USD105 miliar untuk Angkatan Bersenjata Jerman.
Komisaris Angkatan Bersenjata di Majelis Rendah Parlemen, Eva Högl, meminta pemerintah menargetkan pengadaan amunisi dalam kisaran dua digit miliar selama beberapa tahun ke depan.
“Kami sekarang membutuhkan peta jalan, pendekatan terkoordinasi dengan perjanjian yang mengikat dengan industri pertahanan tentang kapan amunisi dapat diproduksi, di mana dan dalam jangka waktu berapa lama,” kata Högl, seorang politisi Sosial Demokrat kiri-tengah, kepada kantor berita DPA.
Dia juga menyerukan agar pengadaan amunisi dikoordinasikan di tingkat Eropa dan mencatat bagaimana produsen amunisi membutuhkan kejelasan tentang pendanaan jangka panjang untuk pesanan amunisi dan sebagai imbalannya perlu kejelasan tentang jadwal pengiriman.
“Kami tidak bisa memberi tahu mereka (industri pertahanan) bahwa ada komitmen pendanaan selama enam bulan, tetapi kami belum tahu apakah Bundestag akan mengulanginya tahun depan. Industri membutuhkan kemampuan untuk merencanakan. Dan itulah mengapa saya banyak berpikir tentang menyelesaikan kontrak selama beberapa tahun,” katanya.
Mengacu pada pengiriman militer Jerman ke Ukraina, Högl mengatakan "banyak yang telah diberikan tetapi belum ada yang diganti. Ini menjadi perhatian pejabat militer dan tentara Jerman, meskipun ada dukungan luas untuk bantuan militer ke Kiev.
Berlin telah mengirimkan amunisi dalam jumlah besar untuk mendukung Ukraina melawan agresi Rusia, tetapi gagal mengisi kembali pasokan, meskipun Berlin menjanjikan tambahan USD105 miliar untuk Angkatan Bersenjata Jerman.
Komisaris Angkatan Bersenjata di Majelis Rendah Parlemen, Eva Högl, meminta pemerintah menargetkan pengadaan amunisi dalam kisaran dua digit miliar selama beberapa tahun ke depan.
“Kami sekarang membutuhkan peta jalan, pendekatan terkoordinasi dengan perjanjian yang mengikat dengan industri pertahanan tentang kapan amunisi dapat diproduksi, di mana dan dalam jangka waktu berapa lama,” kata Högl, seorang politisi Sosial Demokrat kiri-tengah, kepada kantor berita DPA.
Dia juga menyerukan agar pengadaan amunisi dikoordinasikan di tingkat Eropa dan mencatat bagaimana produsen amunisi membutuhkan kejelasan tentang pendanaan jangka panjang untuk pesanan amunisi dan sebagai imbalannya perlu kejelasan tentang jadwal pengiriman.
“Kami tidak bisa memberi tahu mereka (industri pertahanan) bahwa ada komitmen pendanaan selama enam bulan, tetapi kami belum tahu apakah Bundestag akan mengulanginya tahun depan. Industri membutuhkan kemampuan untuk merencanakan. Dan itulah mengapa saya banyak berpikir tentang menyelesaikan kontrak selama beberapa tahun,” katanya.
Mengacu pada pengiriman militer Jerman ke Ukraina, Högl mengatakan "banyak yang telah diberikan tetapi belum ada yang diganti. Ini menjadi perhatian pejabat militer dan tentara Jerman, meskipun ada dukungan luas untuk bantuan militer ke Kiev.
tulis komentar anda