Ukraina Desak Barat Beri Tekanan Lebih Keras pada Harga Minyak Rusia

Minggu, 04 Desember 2022 - 04:30 WIB
Ukraina Desak Barat Beri Tekanan Lebih Keras pada Harga Minyak Rusia.
KIEV - Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan pada Sabtu (3/12/2022), agar Barat menekan batas harga minyak Rusia menjadi lebih rendah daripada yang disetujui oleh pendukung Ukraina. Sementara otoritas Rusia menyebut batas USD60 per barel berbahaya untuk stabilitas pasar.

Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky, menulis di media sosial bahwa batas atas harga yang ditetapkan oleh Uni Eropa, Australia, Inggris, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat pada hari Jumat tidak cukup. Batas tersebut akan mulai berlaku Senin, bersamaan dengan embargo UE terhadap minyak Rusia yang dikirim melalui laut.





“Penting untuk menurunkannya menjadi USD30 untuk menghancurkan ekonomi musuh lebih cepat,” tulis Yermak di Telegram, seperti dikutip dari AP.

Kedutaan Besar Rusia di Washington bersikeras bahwa minyak Rusia "akan terus diminati" dan mengkritik batas harga sebagai "membentuk kembali prinsip dasar berfungsinya pasar bebas".

Sebuah unggahan di saluran Telegram kedutaan memperkirakan batas per barel akan menyebabkan "peningkatan ketidakpastian yang meluas dan biaya yang lebih tinggi bagi konsumen bahan mentah".

Pembatasan harga bertujuan untuk menekan ekonomi Rusia dan semakin mengurangi kemampuannya untuk membiayai perang yang telah menewaskan banyak warga sipil dan pejuang, mendorong jutaan orang Ukraina dari rumah mereka dan membebani ekonomi dunia selama lebih dari sembilan bulan.



Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan, bahwa sejak Jumat pasukan Rusia telah menembakkan lima rudal, melakukan 27 serangan udara dan melancarkan 44 serangan penembakan terhadap posisi militer Ukraina dan infrastruktur sipil.

Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan, mengatakan serangan itu menewaskan satu warga sipil dan melukai empat lainnya di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan Rusia “terus menginvestasikan sebagian besar dari keseluruhan upaya militer dan daya tembak mereka” di sekitar kota kecil Bakhmut di Donetsk, yang telah mereka coba kuasai selama berminggu-minggu.

Di provinsi Kherson, Ukraina selatan, yang ibu kotanya dengan nama yang sama dibebaskan oleh pasukan Ukraina tiga minggu lalu setelah mundurnya Rusia, Gubernur Yaroslav Yanushkevich mengatakan evakuasi warga sipil yang terjebak di wilayah yang dikuasai Rusia di seberang Sungai Dnieper akan dilanjutkan untuk sementara.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More