4 Negara Afrika yang Melestarikan Sunat Perempuan

Jum'at, 02 Desember 2022 - 19:05 WIB
4 Negara Afrika yang Melestarikan Sunat Perempuan.
JAKARTA - Sunat perempuan kian banyak dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia dengan berbagai motif pelaksanaan, baik karena tradisi, kesehatan, dan juga karena keinginan dari sebagian orang.

Selain itu ada sebagian orang yang melaksanakan sunat karena menderita penyakit, sehingga harus dilakukan operasi pergantian jenis kelamin. Dikutip dari unicef.org ada banyak perempuan yang telah melakukan sunat.



Setidaknya 200 juta perempuan dari 31 negara telah melakukan sunat. Berdasarkan worldpopulationreview-com, berikut ini 5 negara yang paling banyak melakukan sunat perempuan.



1. Somalia

Hingga 98 persen wanita Somalia disunat. Di Somalia, perempuan harus disunat sebelum menikah. Sunat dianggap dalam masyarakat Somalia tidak hanya sebagai bukti keperawanan, tetapi juga sebagai penyucian

Infibulation adalah bentuk sunat perempuan yang paling parah digunakan di Somalia. Akibatnya perempuan di wilayah ini melaporkan peningkatan masalah kesehatan. Ini termasuk tukak kelamin, pendarahan yang berlebihan, masalah kencing dan kerusakan jaringan kelamin di sekitarnya.

Setelah sembuh, hubungan seksual yang menyakitkan, kehilangan anak, inkontinensia urin, hipersensitivitas genital dan pembentukan bekas luka keloid dapat terjadi.

2. Kenya

Sebagian besar anak perempuan telah disunat di Kenya. Di beberapa komunitas di Kenya, seperti Maasai dan Kisii, lebih dari 90 persen wanita disunat.

Saat ini, seseorang menghadapi konsekuensi hukum yang serius jika diketahui terlibat dalam FGM di Kenya. Selain itu, upaya besar telah dilakukan untuk mengekang praktik ini. Oleh karena itu, jumlah kasus sunat menurun drastis.



3. Mesir

Di Mesir ada 92 persen wanita menikah disunat. Anehnya, 72 persen wanita Mesir berusia antara 15 dan 49 menjalani prosedur ini di rumah sakit dan biasanya disebut "medikalisasi sunat perempuan".

4. Sierra Leone

Laporan terbaru menunjukkan bahwa 83 persen wanita di Sierra Leone antara usia 15 dan 49 tahun telah disunat. Ini merupakan penurunan yang signifikan dari tahun 2013 ketika tingkat sunat disana dengan jumlah 90 persen.

Di negara ini, kebanyakan anak perempuan disunat antara usia 10 dan 14 tahun atau biasa nya disebut sebagai penyucian pada anak - anak.

Sumber:

https://www-unicef-org.translate.goog/protection/female-genital-mutilation?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc

https://worldpopulationreview-com.translate.goog/country-rankings/what-countries-practice-female-circumcision?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More