Jerman Tetapkan Kelaparan Era Soviet sebagai Genosida

Kamis, 01 Desember 2022 - 20:01 WIB
Mengacu pada kelaparan tahun 1930-an dengan istilah Ukraina "Holodomor," anggota parlemen Jerman mengatakan itu mewakili "kejahatan terhadap kemanusiaan" dan dari perspektif "klasifikasi sejarah-politik hari ini sebagai genosida sudah jelas."

Menurut resolusi tersebut, "pada musim dingin tahun 1932/1933 saja, 3-3,5 juta orang mati kelaparan di Ukraina."

“Jutaan orang kehilangan nyawa mereka akibat kelaparan yang dipicu secara politik di bagian lain Uni Soviet,” ungkap para penulis bersikeras bahwa kelaparan di Ukraina adalah proyek Soviet untuk menghancurkan “cara hidup, bahasa, dan budaya Ukraina.”

Resolusi tersebut mengharuskan pemerintah Jerman "terus melawan dengan tegas setiap upaya meluncurkan narasi sejarah Rusia yang sepihak," sambil memberikan "dukungan politik" kepada para korban Holodomor, yang berarti pemerintah di Kiev.

Menggambarkan Ukraina sebagai korban agresi dan imperialisme Rusia, Bundestag menegaskan Jerman harus terus memberikannya “dukungan politik, keuangan, kemanusiaan dan militer.”

Anggota parlemen Jerman menunjuk pada "tanggung jawab historis" negara mereka sendiri atas Holocaust orang Yahudi Eropa dan "perang pemusnahan rasis Jerman" melawan Uni Soviet dalam membenarkan resolusi tersebut.

Resolusi tersebut disahkan dengan suara mayoritas dari koalisi “lampu lalu lintas” yang berkuasa dan oposisi CDU, sedangkan anggota parlemen AfD dan Die Linke abstain.

Resolusi Bundestag datang hanya beberapa hari setelah Paus Fransiskus menyebut kelaparan itu sebagai “genosida yang dilakukan Stalin terhadap Ukraina,” yang dia klaim sebagai “pendahulu sejarah dari konflik (saat ini).”

Wawancaranya dengan majalah Jesuit Amerika menuai kecaman dari Moskow atas karakterisasi rasis Muslim dan Buddhis Rusia.

Sementara pemerintah di Kiev telah lama mengklaim kelaparan tahun 1930-an adalah genosida yang disengaja terhadap warga Ukraina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More