Godfather Ala Saudi, Cerita Kudeta yang Bawa Mohammed bin Salman ke Tampuk Kekuasaan

Kamis, 01 Desember 2022 - 14:18 WIB
Pada 18 Juni, Aljabri tiba-tiba menerima SMS dari MBS, memintanya kembali ke Arab Saudi untuk membantu menyelesaikan “konflik” yang tidak ditentukan dengan MBN.

“Saya tidak berpikir ada orang yang memahami [MBN] lebih baik dari Anda,” tulis MBS, nadanya sangat berdamai.

Ada pertikaian antara MBS dan Aljabri sejak 2015, ketika Raja Salman, tampaknya atas desakan sang pangeran, memecat Aljabri dari posisinya karena diam-diam bertemu dengan direktur CIA saat itu John Brennan dan Menteri Luar Negeri Inggris saat itu Philip Hammond tanpa melaporkan pertemuan tersebut kepada monarki.

Namun, Aljabri terus bekerja dengan MBN secara informal, memandang pemecatannya sebagai salah satu dari banyak upaya MBS untuk melemahkan pelindungnya.

“Mari kita lupakan masa lalu,” tegas MBS. “Apakah kita anak-anak hari ini? Maafkan saya dan bebaskan saya dari hadapan Tuhan. Kapan Anda kembali?"

Aljabri menjawab bahwa dia harus pergi untuk perawatan medis.

Dua hari kemudian, MBS melancarkan kudeta.

Beberapa bulan setelah kudeta, Aljabri terus bersembunyi di Turki. Keluarga dekatnya ada bersamanya, kecuali dua anaknya yang, pada hari kudeta, dicegah naik pesawat di Riyadh.

Dia diam-diam tetap berhubungan dengan MBN yang gerak-geriknya dibatasi. Sementara itu, MBS bergerak cepat untuk memperketat cengkeramannya pada dinas keamanan, termasuk kementerian dalam negeri, yang dicopot dari loyalis MBN dan fungsi-fungsi utamanya seperti kontra-terorisme.

MBS turun tangan ketika ada tanda-tanda perbedaan pendapat publik. Dalam tindakan keras pertamanya setelah kudeta, ulama dan intelektual berpengaruh dengan pengikut media sosial yang besar ditangkap pada September 2017.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More