Rusia Protes Vatikan Soal Tudingan Paus Fransiskus pada Tentara Chechnya
Rabu, 30 November 2022 - 08:02 WIB
ROMA - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Vatikan Alexander Avdeyev mengajukan keluhan atas isi wawancara yang dilakukan Paus Fransiskus.
Dalam wawancara itu Paus disebut menuduh pasukan asal Chechnya dan Buryat melakukan "kekejaman" tertentu selama serangan militer Moskow di Ukraina.
Alexander Avdeyev mengatakan dia mengunjungi layanan diplomatik Vatikan pada Senin malam (28/11/2022) untuk menyampaikan catatan protes itu.
“Saya menyatakan kemarahan atas sindiran semacam itu,” ujar duta besar itu merujuk pada komentar Paus.
“Tidak ada yang bisa menggoyahkan solidaritas dan persatuan rakyat multinasional Rusia,” tegas dia kepada kantor berita RIA Novosti pada Selasa (29/11/2022).
Dalam wawancaranya pada Senin dengan majalah Jesuit Amerika, Paus Fransiskus menyatakan, “Yang paling kejam (di antara mereka yang bertempur di Ukraina) mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia tetapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechen, Buryati dan seterusnya."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menanggapi bahwa kata-kata paus itu “bukan lagi Russophobia. Itu adalah penyimpangan pada tingkat yang bahkan tidak bisa saya sebutkan.”
Dalam wawancara itu Paus disebut menuduh pasukan asal Chechnya dan Buryat melakukan "kekejaman" tertentu selama serangan militer Moskow di Ukraina.
Alexander Avdeyev mengatakan dia mengunjungi layanan diplomatik Vatikan pada Senin malam (28/11/2022) untuk menyampaikan catatan protes itu.
“Saya menyatakan kemarahan atas sindiran semacam itu,” ujar duta besar itu merujuk pada komentar Paus.
“Tidak ada yang bisa menggoyahkan solidaritas dan persatuan rakyat multinasional Rusia,” tegas dia kepada kantor berita RIA Novosti pada Selasa (29/11/2022).
Dalam wawancaranya pada Senin dengan majalah Jesuit Amerika, Paus Fransiskus menyatakan, “Yang paling kejam (di antara mereka yang bertempur di Ukraina) mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia tetapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechen, Buryati dan seterusnya."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menanggapi bahwa kata-kata paus itu “bukan lagi Russophobia. Itu adalah penyimpangan pada tingkat yang bahkan tidak bisa saya sebutkan.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda