Kunjungi Filipina, AS Gerak Cepat Lawan Klaim Wilayah China

Senin, 21 November 2022 - 16:21 WIB
Wilayah itu merupakan rumah bagi lalu lintas pelayaran tahunan senilai sekitar USD5 triliun, serta cadangan minyak dan gas alam yang kaya.

“Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintahan Biden-Harris untuk berdiri bersama sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan di Laut China Selatan, mendukung mata pencaharian maritim, dan melawan penangkapan ikan ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan,” ujar seorang pejabat senior Gedung Putih kepada wartawan saat meninjau perjalanan wakil presiden AS.

“Pesannya adalah Anda dapat mengandalkan Amerika Serikat. Kami adalah adalah teman dan mitra,” ujar pejabat itu.

Ditanya pesan apa yang ingin dikirim pemerintah ke Beijing, pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, “China dapat menerima pesan yang diinginkannya. Pesan ke kawasan ini adalah bahwa Amerika Serikat adalah anggota Indo-Pasifik, kami terlibat, kami berkomitmen untuk keamanan sekutu kami di kawasan ini.”

Duta Besar Filipina untuk Washington Jose Manuel Romualdez setuju, mengatakan kepada Associated Press, “Pesan yang ingin mereka sampaikan kepada China adalah bahwa 'kami mendukung sekutu kami seperti Filipina di pulau-pulau yang disengketakan ini.' Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam menunjukkan betapa seriusnya Amerika Serikat memandang situasi ini sekarang.”

Beijing telah mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly dan perairan sekitarnya sebagai bagian dari "sembilan garis putus-putus".

Selama kunjungan ke Asia Tenggara tahun lalu, Harris menuduh China melakukan "pemaksaan" dan "intimidasi".
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More