Kunjungi Filipina, AS Gerak Cepat Lawan Klaim Wilayah China
Senin, 21 November 2022 - 16:21 WIB
MANILA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris melakukan perjalanan ke Filipina untuk menunjukkan dukungan Washington pada Manila dan sekutu Asia Tenggara lainnya dalam sengketa wilayah mereka dengan China.
Harris tiba pada Minggu malam (20/11/2022) dengan sambutan karpet merah di Manila setelah menghadiri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Thailand.
Dia dijadwalkan bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin untuk pembicaraan tentang penguatan hubungan keamanan dan ekonomi.
Dia kemudian terbang pada Selasa ke rangkaian pulau Palawan, yang terletak berdekatan dengan perairan Laut China Selatan yang disengketakan.
Harris akan menjadi pejabat AS berpangkat tertinggi yang pernah mengunjungi Palawan.
Perjalanannya menandai upaya terbaru pemerintahan Presiden Joe Biden menolak klaim teritorial Beijing di wilayah Spratly.
Di Spratly, China telah menimbun dasar laut untuk membuat pulau buatan yang menampilkan lapangan terbang dan peluncur rudal.
Sebagian Spratly diklaim Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dan Brunei. Washington juga berusaha menegakkan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
Harris tiba pada Minggu malam (20/11/2022) dengan sambutan karpet merah di Manila setelah menghadiri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Thailand.
Dia dijadwalkan bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin untuk pembicaraan tentang penguatan hubungan keamanan dan ekonomi.
Dia kemudian terbang pada Selasa ke rangkaian pulau Palawan, yang terletak berdekatan dengan perairan Laut China Selatan yang disengketakan.
Harris akan menjadi pejabat AS berpangkat tertinggi yang pernah mengunjungi Palawan.
Perjalanannya menandai upaya terbaru pemerintahan Presiden Joe Biden menolak klaim teritorial Beijing di wilayah Spratly.
Di Spratly, China telah menimbun dasar laut untuk membuat pulau buatan yang menampilkan lapangan terbang dan peluncur rudal.
Sebagian Spratly diklaim Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dan Brunei. Washington juga berusaha menegakkan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
tulis komentar anda