NATO-Ukraina Berselisih karena Kebohongan Zelensky soal Rudal Hantam Polandia

Sabtu, 19 November 2022 - 02:30 WIB
Warga negara Polandia yang terbunuh oleh rudal nyasar itu telah diidentifikasi. Mereka adalah pria buruh tani; Bogdan Ciupek (60) dan Bogusaw Wos (62).

"Analisis awal kami menunjukkan bahwa insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal jelajah Rusia," kata Stoltenberg.

Pemimpin NATO itu menyatakan bahwa tanggung jawab masih terletak pada Rusia atas serangan rudal tersebut.

"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di Polandia kemarin karena ini adalah akibat langsung dari perang yang sedang berlangsung, dan gelombang serangan dari Rusia terhadap Ukraina kemarin," paparnya.

“Ukraina memiliki hak untuk menembak jatuh rudal yang menargetkan kota-kota dan infrastruktur kritisnya."

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pada konferensi pers bahwa pihaknya yakin rudal itu kemungkinan besar ditembakkan oleh sistem pertahanan S-300 buatan Rusia dari tahun 1970-an. "Tetapi kami tidak memiliki bukti bahwa rudal itu diluncurkan oleh Rusia," katanya.

Pernyataan itu didukung oleh Gedung Putih, di mana juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan: "Kami tidak melihat apa pun yang bertentangan dengan penilaian awal Presiden Duda bahwa ledakan ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina yang sayangnya mendarat di Polandia."

Namun, Zelensky terus bersikeras bahwa rudal itu milik Rusia. "Laporan malam kepada saya secara pribadi, dari komandan Angkatan Udara kepada panglima tertinggi [militer Ukraina Valerii] Zaluzhny, yang katanya menegaskan bahwa itu bukan rudal kami atau serangan rudal kami," katanya.

"Tidak masuk akal bagi saya untuk tidak mempercayai mereka, saya telah melalui perang dengan mereka."

Zelensky mengatakan, "Jika beberapa puing-puing membunuh orang-orang ini, kami harus meminta maaf." Namun, dia menyerukan penyelidikan sebelum keputusan dibuat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More