Ini Penyebab Rudal Ukraina Nyasar ke Polandia
Jum'at, 18 November 2022 - 14:06 WIB
WARSAWA - Rudal Ukraina yang diyakini mendarat di perbatasan Polandia kemungkinan tidak berfungsi sebelum jatuh dan menewaskan dua orang dan kemungkinan itu adalah serangan tidak sengaja.
Hal itu diungkapkan kepala Biro Kebijakan Internasional Presiden Polandia, Jakub Kumoch.
"Banyak indikasi bahwa salah satu misil (Ukraina) yang digunakan untuk menembak jatuh misil Rusia meleset dari sasaran," kata Kumoch kepada saluran TVN24 Polandia.
“Sistem penghancurannya sendiri tidak berfungsi, dan misil ini sayangnya menyebabkan tragedi,” urainya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (18/11/2022).
Menurut Kyiv Independent, Kumoch menjelaskan bahwa tim penyelidik telah memeriksa sisa-sisa rudal dan kedalaman kawah yang diukirnya, serta mengukur dari mana asalnya dan jumlah bahan bakar yang digunakannya.
Kumoch kembali menekankan saat berbicara dengan TVN24 bahwa tidak ada yang menuduh Ukraina sengaja menyerang wilayah Polandia sejak Rusia membom Ukraina.
Berita tentang serangan rudal di Polandia segera memicu kekhawatiran bahwa perang Rusia-Ukraina dapat meningkat, terutama jika Rusia telah meluncurkan roket, karena ini akan menjadi pertama kalinya konflik berdampak langsung pada negara anggota NATO.
Sebagai buntut dari insiden mematikan itu, para pemimpin Barat dan NATO mengatakan bahwa mereka yakin rudal itu benar-benar ditembakkan oleh Ukraina karena mempertahankan diri dari rentetan serangan rudal Rusia.
Bahkan ketika menyatakan bahwa Rusia mungkin tidak meluncurkan rudal itu, pejabat NATO dan Barat mengatakan bahwa Rusia pada akhirnya masih harus disalahkan atas apa yang terjadi sejak menyerang Ukraina dan memicu pertahanan udara negara itu sejak awal.
Rusia sendiri membantah bahwa insiden itu ada hubungannya dengan rudal yang menghantam Polandia, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menggandakan pernyataannya bahwa Ukraina tidak menembakkan roket di pusat perselisihan.
Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Rabu mengatakan bahwa rudal itu kemungkinan adalah roket S-300 "lama" buatan Soviet.
Menurut Center for Situs ancaman rudal Kajian Strategis dan Internasional rudal S-300 adalah keluarga sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia yang mampu menyerang pesawat dan UAV (kendaraan udara tak berawak) selain memberikan beberapa kemampuan pertahanan rudal jelajah dan balistik.
Laporan menunjukkan bahwa Ukraina dan Rusia telah menggunakan rudal S-300 selama perang.
Pada bulan Juli, iNews melaporkan bahwa Rusia menggunakan rudal S-300 era Soviet untuk menyerang target berbasis darat di Ukraina.
Hal itu diungkapkan kepala Biro Kebijakan Internasional Presiden Polandia, Jakub Kumoch.
"Banyak indikasi bahwa salah satu misil (Ukraina) yang digunakan untuk menembak jatuh misil Rusia meleset dari sasaran," kata Kumoch kepada saluran TVN24 Polandia.
“Sistem penghancurannya sendiri tidak berfungsi, dan misil ini sayangnya menyebabkan tragedi,” urainya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (18/11/2022).
Menurut Kyiv Independent, Kumoch menjelaskan bahwa tim penyelidik telah memeriksa sisa-sisa rudal dan kedalaman kawah yang diukirnya, serta mengukur dari mana asalnya dan jumlah bahan bakar yang digunakannya.
Kumoch kembali menekankan saat berbicara dengan TVN24 bahwa tidak ada yang menuduh Ukraina sengaja menyerang wilayah Polandia sejak Rusia membom Ukraina.
Berita tentang serangan rudal di Polandia segera memicu kekhawatiran bahwa perang Rusia-Ukraina dapat meningkat, terutama jika Rusia telah meluncurkan roket, karena ini akan menjadi pertama kalinya konflik berdampak langsung pada negara anggota NATO.
Sebagai buntut dari insiden mematikan itu, para pemimpin Barat dan NATO mengatakan bahwa mereka yakin rudal itu benar-benar ditembakkan oleh Ukraina karena mempertahankan diri dari rentetan serangan rudal Rusia.
Bahkan ketika menyatakan bahwa Rusia mungkin tidak meluncurkan rudal itu, pejabat NATO dan Barat mengatakan bahwa Rusia pada akhirnya masih harus disalahkan atas apa yang terjadi sejak menyerang Ukraina dan memicu pertahanan udara negara itu sejak awal.
Rusia sendiri membantah bahwa insiden itu ada hubungannya dengan rudal yang menghantam Polandia, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menggandakan pernyataannya bahwa Ukraina tidak menembakkan roket di pusat perselisihan.
Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Rabu mengatakan bahwa rudal itu kemungkinan adalah roket S-300 "lama" buatan Soviet.
Menurut Center for Situs ancaman rudal Kajian Strategis dan Internasional rudal S-300 adalah keluarga sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia yang mampu menyerang pesawat dan UAV (kendaraan udara tak berawak) selain memberikan beberapa kemampuan pertahanan rudal jelajah dan balistik.
Laporan menunjukkan bahwa Ukraina dan Rusia telah menggunakan rudal S-300 selama perang.
Pada bulan Juli, iNews melaporkan bahwa Rusia menggunakan rudal S-300 era Soviet untuk menyerang target berbasis darat di Ukraina.
(ian)
tulis komentar anda