AS Akan Beli Peluru Artileri Korsel untuk Ukraina, Tudingan Putin Terbukti?
Jum'at, 11 November 2022 - 15:10 WIB
Kantor Berita Korsel, Yonhap melaporkan, menteri pertahanan negara itu Lee Jong-sup dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin "pada prinsipnya" telah setuju untuk melanjutkan kesepakatan artileri selama pembicaraan awal bulan ini.
“Tetapi sekutu sedang melakukan pembicaraan terkait dengan premis bahwa bahan tersebut akan digunakan oleh AS,” lapor Yonhap, mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korsel.
Sekutu AS, Korsel telah berusaha untuk menghindari permusuhan dengan Rusia, karena alasan ekonomi dan karena pengaruh yang dapat diberikan Moskow terhadap Korea Utara (Korut).
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol bulan lalu membantah bahwa Seoul telah memberikan senjata mematikan ke Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa keputusan seperti itu akan menghancurkan hubungan bilateral mereka.
Putin membuat pernyataan tersebut di sebuah konferensi di Moskow, menuduh Barat menghasut perang di Ukraina dan memperingatkan Korsel agar tidak memasok senjata ke Ukraina.
Putin menyamakan langkah Seoul dengan Moskow mengirim senjata ke Korut.
"Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan dan damai ke Ukraina dalam solidaritas dengan komunitas internasional tetapi tidak pernah senjata mematikan atau hal semacam itu," kata Yoon kepada wartawan.
Tetapi, dia menambahkan: “Bagaimanapun, ini adalah masalah kedaulatan kami, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berusaha untuk menjaga hubungan yang damai dan baik dengan semua negara di seluruh dunia, termasuk Rusia."
Media lokal melaporkan Seoul telah menyediakan rompi antipeluru, helm, dan bantuan militer tidak mematikan lainnya serta pasokan medis ke Ukraina, tetapi telah menolak permintaan senjata dari Kiev.
“Tetapi sekutu sedang melakukan pembicaraan terkait dengan premis bahwa bahan tersebut akan digunakan oleh AS,” lapor Yonhap, mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korsel.
Sekutu AS, Korsel telah berusaha untuk menghindari permusuhan dengan Rusia, karena alasan ekonomi dan karena pengaruh yang dapat diberikan Moskow terhadap Korea Utara (Korut).
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol bulan lalu membantah bahwa Seoul telah memberikan senjata mematikan ke Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa keputusan seperti itu akan menghancurkan hubungan bilateral mereka.
Putin membuat pernyataan tersebut di sebuah konferensi di Moskow, menuduh Barat menghasut perang di Ukraina dan memperingatkan Korsel agar tidak memasok senjata ke Ukraina.
Putin menyamakan langkah Seoul dengan Moskow mengirim senjata ke Korut.
"Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan dan damai ke Ukraina dalam solidaritas dengan komunitas internasional tetapi tidak pernah senjata mematikan atau hal semacam itu," kata Yoon kepada wartawan.
Tetapi, dia menambahkan: “Bagaimanapun, ini adalah masalah kedaulatan kami, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berusaha untuk menjaga hubungan yang damai dan baik dengan semua negara di seluruh dunia, termasuk Rusia."
Media lokal melaporkan Seoul telah menyediakan rompi antipeluru, helm, dan bantuan militer tidak mematikan lainnya serta pasokan medis ke Ukraina, tetapi telah menolak permintaan senjata dari Kiev.
tulis komentar anda