Dubes Rusia: Ukraina Ingin Seret AS ke dalam Konflik dengan Rusia

Rabu, 09 November 2022 - 17:06 WIB
Dubes Rusia untuk AS menuding Ukraina ingin seret Washington ke dalam konflik dengan Moskow. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Amerika Serikat mengabaikan peringatan Tusia tentang dugaan rencana Ukraina untuk meledakkan "bom kotor" untuk menjebak Moskow. Hal itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov.

Dia menambahkan bahwa ini dapat memungkinkan Kiev untuk menyeret AS dan NATO secara langsung ke dalam konflik.

Dalam sebuah artikel yang diposting di media sosial, Antonov mengatakan bahwa Rusia telah melakukan segala upaya untuk menjangkau komunitas internasional untuk memperingatkan tentang potensi insiden bom kotor bendera palsu (false flag) oleh Kiev untuk menjebak Rusia.



Ukraina, katanya, juga mempertimbangkan skenario yang lebih berbahaya yaitu provokasi di pembangkit listrik tenaga nuklir yang dapat mengakibatkan kecelakaan yang sebanding dengan Chernobyl dan Fukushima.



“Namun Washington menghindar dari peringatan kami, menyebutnya 'salah' dan 'tidak berdasar,' sambil menggunakan formula 'lihat siapa yang berbicara,'" kata Dubes Rusia itu seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (9/11/2022).

Menurut Antonov, Ukraina berencana untuk meledakkan bom kotor agar Rusia terlihat menggunakan senjata nuklir taktis, sehingga Kiev dapat berpura-pura menjadi korban dan menyeret Amerika Serikat dan NATO langsung ke dalam konflik serta mengadu kekuatan nuklir terhadap satu sama lain.

“AS terus berpura-pura tidak melihat tren berbahaya ini,” katanya, menambahkan bahwa dengan membenarkan rezim Kiev, Washington menjadi kaki tangan terorisme nuklir.

Bulan lalu, Rusia memperingatkan bahwa pasukan Kiev dapat merencanakan untuk meledakkan bom kotor di wilayahnya sendiri untuk mengintimidasi penduduk setempat, memicu eksodus pengungsi ke Uni Eropa, dan menggambarkan Moskow sebagai “teroris nuklir.”



AS, Inggris, dan Prancis segera menolak klaim Moskow itu, menyebutnya sebagai tuduhan palsu yang terang-terangan, dengan mengatakan tuduhan ini tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk eskalasi yang lebih besar.

Setelah peringatan Rusia, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengirim misi ke Ukraina, mengklaim bahwa inspekturnya tidak menemukan bahan atau kegiatan nuklir yang "tidak diumumkan" setelah mengunjungi tiga fasilitas penelitian Ukraina. Para pejabat di Kiev mengatakan ini adalah bukti bahwa tuduhan Rusia mengenai rencana bom kotor tidak berdasar.

Namun, Rusia telah mengatakan kepada IAEA bahwa dugaan upaya Ukraina dapat terjadi di fasilitas lain yang belum diperiksa.

“Kami mengatakan kepada Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bahwa dia harus waspada, karena fasilitas ini bukan satu-satunya di mana (bom kotor) dapat diproduksi,” kata Vassily Nebenzia, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, pada saat itu.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More