Mantan Presiden Rusia Sebut Satu-satunya Cara Hindari Perang Dunia Nuklir
Rabu, 02 November 2022 - 08:42 WIB
Medvedev saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia. Sebelumnya, dia adalah perdana menteri Rusia (2012-2020) dan presiden (2008-2012).
Dia telah bicara blak-blakan di jejaring sosial sejak meningkatnya permusuhan di Ukraina.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Negara-negara Barat terus memasok Ukraina dengan persenjataan berat. Perang terus berlanjut dan memakan banyak korban di kedua pihak.
Dia telah bicara blak-blakan di jejaring sosial sejak meningkatnya permusuhan di Ukraina.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Negara-negara Barat terus memasok Ukraina dengan persenjataan berat. Perang terus berlanjut dan memakan banyak korban di kedua pihak.
(sya)
tulis komentar anda