Dihujani 50 Rudal Rusia, Jaringan Listrik dan Air Ukraina Putus
Selasa, 01 November 2022 - 09:15 WIB
"Teroris Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap instalasi listrik," kata wakil kepala kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, yang dilansir AFP, Selasa (1/11/2022).
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di Twitter: "Alih-alih bertempur di medan perang, Rusia melawan warga sipil."
Kuleba, dalam sebuah pernyataan terpisah, mengatakan infrastruktur energi Ukraina yang rusak akan diperbaiki dengan peralatan dari 12 negara.
"Bantuan gelombang pertama sudah di Ukraina, sisanya diharapkan dalam waktu dekat," katanya.
Militer Rusia mengonfirmasi telah melakukan serangan rudal jelajah dan mengatakan mereka semua telah mencapai target yang diinginkan.
Tiga rudal menghantam sebuah situs di utara Kiev, kata seorang tentara yang dekat dengan sasaran kepada AFP.
Di kota terdekat, Mila Ryabova (39), mengatakan kepada AFP bahwa dia terbangun oleh antara delapan hingga 10 ledakan kuat.
"Kami bersama keluarga mempersiapkan putri saya untuk sekolah, tetapi sekarang tidak ada listrik di rumah dan di sekolah kami," kata Ryabova, yang merupakan seorang penerjemah.
"Tapi kami khawatir dan berbicara tentang peluang untuk pindah ke luar negeri, karena ada musim dingin di depan. Kami mungkin tidak memiliki listrik, pasokan panas."
Serangan sebelumnya bulan ini telah menghancurkan sekitar sepertiga dari pembangkit listrik Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di Twitter: "Alih-alih bertempur di medan perang, Rusia melawan warga sipil."
Kuleba, dalam sebuah pernyataan terpisah, mengatakan infrastruktur energi Ukraina yang rusak akan diperbaiki dengan peralatan dari 12 negara.
"Bantuan gelombang pertama sudah di Ukraina, sisanya diharapkan dalam waktu dekat," katanya.
Militer Rusia mengonfirmasi telah melakukan serangan rudal jelajah dan mengatakan mereka semua telah mencapai target yang diinginkan.
Tiga rudal menghantam sebuah situs di utara Kiev, kata seorang tentara yang dekat dengan sasaran kepada AFP.
Di kota terdekat, Mila Ryabova (39), mengatakan kepada AFP bahwa dia terbangun oleh antara delapan hingga 10 ledakan kuat.
"Kami bersama keluarga mempersiapkan putri saya untuk sekolah, tetapi sekarang tidak ada listrik di rumah dan di sekolah kami," kata Ryabova, yang merupakan seorang penerjemah.
"Tapi kami khawatir dan berbicara tentang peluang untuk pindah ke luar negeri, karena ada musim dingin di depan. Kami mungkin tidak memiliki listrik, pasokan panas."
Serangan sebelumnya bulan ini telah menghancurkan sekitar sepertiga dari pembangkit listrik Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda