Rudal Rusia Hujani Seluruh Ukraina, Putin: Itu Respons atas Serangan Drone di Crimea
Selasa, 01 November 2022 - 07:49 WIB
MOSKOW - Lebih dari50 rudal dan drone Rusia telah menghujani seluruh wilayah Ukraina pada Senin ketika perang memasuki hari ke-250.
Presiden Vladimir Putin mengatakan serangan massal itu merupakan respons atas serangan pesawat nirawak atau drone terhadap armada Angkatan Laut Moskow di Crimea.
Serangan Moskow menargetkan infrastruktur Ukraina, termasuk jaringan listrik. Tak hanya itu, Moskow juga menangguhkan partisipasi dalam program ekspor biji-bijian Laut Hitam.
Putin, dalam konferensi pers hari Senin mengatakan pesawat tak berawak Ukraina telah menggunakan koridor laut yang sama dengan kapal-kapal gandum yang transit di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB.
Kiev belum mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak tersebut dan membantah menggunakan koridor keamanan program gandum untuk tujuan militer.
PBB mengatakan tidak ada kapal gandum yang menggunakan rute Laut Hitam pada hari Sabtu ketika Rusia mengatakan kapalnya di Crimea diserang.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan mengatakan rudal-rudal Rusia menghujani seluruh negeri. Ledakan juga mengguncang Kiev, mengirimkan asap hitam ke langit.
Menurut pernyataan itu, pasukan Rusia menembaki infrastruktur di setidaknya enam wilayah Ukraina.
"Bukan hanya itu yang bisa kami lakukan," kata Putin pada konferensi pers yang disiarkan televisi, menunjukkan lebih banyak tindakan dapat dilakukan Rusia, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/11/2022).
Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur energi, termasuk bendungan hidro-listrik, terkena serangan. Itu telah melumpuhkan pasokan listrik, energi panas dan air.
Oleh Synehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv, mengatakan di Telegram bahwa sekitar 140.000 penduduk kehilangan aliran listrik setelah serangan Moskow, termasuk sekitar 50.000 penduduk kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Militer Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh 44 dari 50 rudal Rusia. Tetapi serangan kemarin membuat 80 persen warga Kiev tidak memiliki air yang mengalir.
Polisi Ukraina mengatakan 13 orang terluka dalam serangan terbaru itu.
Selama tiga minggu terakhir, Rusia telah menyerang infrastruktur sipil Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang mahal dan drone kamikaze yang diduga buatan Iran.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan 18 target, sebagian besar infrastruktur energi, terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak di 10 wilayah Ukraina pada hari Senin.
Presiden Vladimir Putin mengatakan serangan massal itu merupakan respons atas serangan pesawat nirawak atau drone terhadap armada Angkatan Laut Moskow di Crimea.
Serangan Moskow menargetkan infrastruktur Ukraina, termasuk jaringan listrik. Tak hanya itu, Moskow juga menangguhkan partisipasi dalam program ekspor biji-bijian Laut Hitam.
Putin, dalam konferensi pers hari Senin mengatakan pesawat tak berawak Ukraina telah menggunakan koridor laut yang sama dengan kapal-kapal gandum yang transit di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB.
Kiev belum mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak tersebut dan membantah menggunakan koridor keamanan program gandum untuk tujuan militer.
PBB mengatakan tidak ada kapal gandum yang menggunakan rute Laut Hitam pada hari Sabtu ketika Rusia mengatakan kapalnya di Crimea diserang.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan mengatakan rudal-rudal Rusia menghujani seluruh negeri. Ledakan juga mengguncang Kiev, mengirimkan asap hitam ke langit.
Menurut pernyataan itu, pasukan Rusia menembaki infrastruktur di setidaknya enam wilayah Ukraina.
"Bukan hanya itu yang bisa kami lakukan," kata Putin pada konferensi pers yang disiarkan televisi, menunjukkan lebih banyak tindakan dapat dilakukan Rusia, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/11/2022).
Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur energi, termasuk bendungan hidro-listrik, terkena serangan. Itu telah melumpuhkan pasokan listrik, energi panas dan air.
Oleh Synehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv, mengatakan di Telegram bahwa sekitar 140.000 penduduk kehilangan aliran listrik setelah serangan Moskow, termasuk sekitar 50.000 penduduk kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Militer Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh 44 dari 50 rudal Rusia. Tetapi serangan kemarin membuat 80 persen warga Kiev tidak memiliki air yang mengalir.
Polisi Ukraina mengatakan 13 orang terluka dalam serangan terbaru itu.
Selama tiga minggu terakhir, Rusia telah menyerang infrastruktur sipil Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang mahal dan drone kamikaze yang diduga buatan Iran.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan 18 target, sebagian besar infrastruktur energi, terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak di 10 wilayah Ukraina pada hari Senin.
(min)
tulis komentar anda