Saksi Tragedi Halloween Seoul: Korban Berjatuhan Seperti Domino

Minggu, 30 Oktober 2022 - 14:08 WIB
Saksi tragedi halloween Seoul menyebut korban berjatuhan seperti domino. Foto/The Toronto Star
SEOUL - Massa yang sebagian besar anak muda yang ingin merayakan Halloween di Seoul terperangkap dan terhimpit saat kerumunan bergerak ke sebuah gang sempit. Setidaknya 151 orang tewas dan 82 lainnya terluka dalam bencana terburuk di Korea Selatan (Korsel) dalam beberapa tahun.

Diperkirakan 100.000 orang telah berkumpul di Itaewon, Seoul, untuk perayaan Halloween outdoor terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai. Pemerintah Korsel melonggarkan pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korsel beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, terkenal dengan bar, klub, dan restorannya yang trendi.

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kerumunan itu melonjak ke gang sempit di dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.





Seorang penyintas mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan “seperti kartu domino” setelah mereka didorong oleh orang lain. Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.

"Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong yang lain sebelum satu atau dua mulai jatuh," menurut surat kabar itu seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Minggu (30/10/2022).

Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, seorang pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat di dekat hotel. Dia mengatakan pekerja darurat pada awalnya kewalahan, membuat pejalan kaki berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.

"Orang-orang meratap di samping mayat teman-teman mereka," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More